Kanalnews.co, MOJOKERTO — Mahasiswa KKN BBK-4 UNAIR kembali menunjukkan dedikasinya dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui program yang fokus pada sosialisasi stunting dan pembuatan mpasi yang baik.
Inaya selaku Penanggung Jawab Bidang Kesehatan menyampaikan dengan mengedukasi para ibu balita tentang pentingnya nutrisi yang cukup dan seimbang pada si kecil sejak dini, jadi langkah konkret untuk mengatasi stunting.
“Prevalensi stunting di Mojokerto masih sangat tinggi, termasuk di Desa Kasiman. Salah satu program kerja kami di bidang tangkas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta posyandu mengenai stunting, penyebab, dampak jangka panjang, serta cara pencegahannya,” ujar Inaya, saat diwawancarai pada Rabu, (24/07/2024).
Dalam pemaparan materi, Inaya menggunakan singkatan GAMPIL untuk membantu peserta mengingat pencegahan stunting. GAMPIL singkatan dari Giziseimbang, Asi eksklusif, Mpasi sehat, pemantauan kesehatan, Informasi faktual, Lingkungan bersih.
Inaya juga menjelaskan pendidikan gizi sejak dini sangat penting untuk mencegah stunting di masa mendatang. Oleh karena itu, inaya dan kawan-kawan berkomitmen untuk memberikan edukasi yang bermanfaat bagi ibu-ibu di Desa Kesiman.
Selain sosialisasi, dalam kegiatan yang berlangsung pada Rabu (17/07/2024) di posyandu Anggrek Putih, Dusun Kesiman tersebut, siswa juga mengadakan penempaan pembuatan mpasi yang sehat dan bergizi. Demonstrasi ini diharapkan memberikan keterampilan kepada para ibu dalam mempersiapkan makanan pendamping ASI yang tepat sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.
“Tujuan peningkatan mpasi yakni membantu peserta posyandu, terutama ibu dengan bayi usia 6 bulan lebih agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya,” ungkap Inaya.
Mahasiswa KKN BBK-4 mengajarkan cara memilih bahan makanan yang baik, cara memasak yang benar, dan frekuensi pemberian mpasi yang tepat sesuai dengan usia anak. Semua ini penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Oleh karena itu, Inaya berharap setelah sosialisasi dan pemaksaan dilaksanakan, para ibu dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga setelah diadakan sosialisasi ini ibu peserta posyandu mampu memahami dan dapat mempraktekkan di rumah terkait pemberian nutrisi pada anak mereka, cara pembuatan mpasi yang baik dan benar,” ungkap harapan Inaya.
Sementara itu, Ketua Posyandu Dusun Kesiman, Ruminingsih mengapresiasi sekaligus berterima kasih atas kegiatan yang telah terselenggara.
Ia menilai melalui sosialisasi dan peningkatan, para ibu dapat mengetahui informasi dan keterampilan baru yang mereka peroleh dalam mengelola gizi.
“Kegiatan ini sangat bagus karena dapat dicontoh oleh ibu balita dalam memberi Mpasi kepada buah hatinya. Semoga apa yang telah disampaikan kepada ibu-ibu balita melalui sosialisasi dapat bermanfaat bagi ibu balita,” ucap Ruminingsih.
“Terimakasih Kak Inaya dan teman-teman yang telah bersedia memberi sosialisasinya di Posyandu Anggrek Putih Kesiman, harapan saya semoga Desa Kesiman dapat terbebas dari stunting,” imbuh Ruminingsih.
Penulis : Metha Salwa Salsabila Latief
Editor: AR Oka Fahrudzin