KANALNEWS.co,Jakarta-Indonesiamenempati urutan tinggi di dunia dalam hal penyakit infeksi. Hampir 10 tahun lamanyaIndonesiamenempati urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah penderita tuberkulosis (TB). Baru pada tahun ini turun ke peringkat ke-5 dan masuk dalam milestone atau pencapaian kinerja 1 tahun Kementerian Kesehatan.
“Keterlambatan dalam menegakkan diagnosis dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak besar karena pasien TB akan menularkan penyakitnya pada lingkungan sehingga jumlah penderita semakin bertambah,” ungkap dr. Erlina Burhan, SpP (K) di Jakarta belum lama ini.
ang tidak kalah pentingnya adalah layanan diagnostik untuk tuberkulosis dengan standar WHO. Di Indonesia saat ini adalimalaboratorium diIndonesia, salah satunya adalah LMK FKUI.
“Di LMK, pemeriksaan TB dilakukan melalui pemeriksaan BTA mikroskopik, biakan dan uji resistensi dengan media padat serta media cair, dan juga pemeriksaan berbasis molekuler,” ungkapnya.
Keunggulan pada SDM dan fasilitas di LMK menyebabkan Kemenkes memberikan kepercayaan kepada LMK FKUI melalui penunjukkannya sebagai Laboratorium Rujukan Nasional Tuberkulosis untuk Pemeriksaan berbasis Biomelokuler, sekaligus sebagai penyelenggara pelatihan bagi tenaga laboratorium di seluruhIndonesia,” ungkapnya.