
Kanalnews.co, JAKARTA– Juru Bicara PDIP Guntur Romli angkat bicara terkait penggeledahan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dilakukan KPK. Ia menduga tindakan itu untuk mengalihkan isu soal kumpulan jurnalis investigasi dunia (OCCRP) yang menyebut nama mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) salah satu pemimpin terkorup.
“Penggeledahan rumah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh KPK di Bekasi bagi kami adalah upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP yang menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024,” kata Guntur saat dihubungi, Selasa (7/1).
Ia menyebut Jokowi merasa terganggu dengan laporan OCCRP tersebut sehingga berupaya untuk mengalihkan. Guntur menyakini informasi itu benar.
“Kami mendapatkan informasi Jokowi sangat terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP itu dan melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi,” ungkap Guntur.
“Apalagi pada saat bersamaan ada aktivis dan LSM yang mendatangi KPK yang meminta KPK menindaklanjuti kasus dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi. Maka, dilaksanakan lah kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto untuk mengalihkan isu,” katanya.
KPK menggeledah rumah pribadi Hasto di Perumahan Villa Taman Kartini, Blok G3, Nomor 18, Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1). Penggeledahan tersebut berkaitan dengan penanganan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.
KPK menetapkan Hasto dan Advokat PDIP Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka. Keduanya diduga terlibat dalam tindak pidana suap kepada Wahyu untuk kepentingan penetapan pergantian antarwaktu anggota DPR RI periode 2019-2024 Harun Masiku (buron).
Hasto juga dikenakan Pasal perintangan penyidikan atau obstruction of justice. Ia telah membocorkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada awal 2020 yang menyasar Harun.
Hasto bahkan meminta Harun merendam handphone lalu kabur. Hasto diduga juga memerintahkan anak buahnya yakni Kusnadi (Staf PDIP) untuk merendam handphone agar tidak ditemukan oleh KPK. (ads)