KANALNEWS.co, Jakarta – Ketua Umum Komite Olimpiade (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan lebih memilih mengibarkan bendera merah putih sebanyak-banyaknya pada berbagai ajang olahraga di luar negeri ketimbang memikirkan usulan untuk menyatukan KONI dan KOI.

“Semangatnya adalah untuk mengibarkan sebanyak-banyaknya untuk mengibarkan bendera merah putih. Ini hari momentum luar biasa, cabor bersatu, karena perjuangan lawan negara lain untuk bisa kibarkan merah putih namun juga sekaligus merangkul negara lain untuk memilih Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade 2032,”. “Kami pengurus KOI baru akan melakukan koordinasi dengan pengurus lama, duduk bersama melihat permasalahan yang sedang dihadapi untuk cari solusinya,” tambah Okto sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.

Okto mengakui, dunia olahraga belakangan ini menjadi sorotan tajam setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus suap dana hibah KONI. Sebelumnya pengurus KONI pusat dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenpora juga lebih dahulu tertangkap tangan oleh lembaga antirasuah itu.

“Jadi, ada pengalaman yang kurang baik, pernah ada pengurus yang berurusan dengan hukum bahkan ada yang sampai di tahan, baik itu karena salah atau sistem yang salah. Jika nanti jadi tuan rumah (Olimpiade) kita ingin sukses pelaksanaan dan prestasi dan sukses legasi,”jelasnya. “Adanya Pak Warih sebagai wakil ketua umum KOI yang juga Kajati DKI Jakarta supaya kita jangan berbuat salah. Untuk Dewan Etik KOI Kita usulkan nama familiar dari KPK dan BPK, dengan formasi ini cukup kuat dan solid dan Cabor bersatu hasilkan prestasi olahraga yang gemilang,” jelasnya lebih lanjut.