
Kanalnews.co, JAKARTA– Hubungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan PDIP memang sedikit renggang usai perbedaan sikap politik. Tapi PDIP menegaskan tidak akan mundur dari kabinet pemerintahan.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Perbedaan sikap politik partainya dengan Jokowi saat ini tak akan membuat menteri-menteri PDIP tidak profesional.
“Itu memang komitmen dari PDIP. Meskipun beliau sudah berubah, tapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan, sehingga sebagaimana kami mengawal Jokowi-Ma’ruf Amin satu kesatuan sampai menyelesaikan tugas pada akhir jabatannya,” kata Hasto di NTB, Minggu (5/11) dikutip dari keterangannya.
Menurutnya, rakyat yang akan menentukan pilihannya nanti di Pilpres 2024. Tapi untuk saat ini PDIP berkomitmen menjalankan tugasnya bersama presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
“Karena suara pemilu ada di rakyat. Rakyat itu sangat cerdas. Rakyat sudah tahu mana yang baik. Ganjar-Mahfud akan mengawal kebaikan itu. Berdiri di atas moral yang kokoh,” katanya.
“PDIP tetap berjuang menjaga stabilitas politik pemerintahan. Maka menteri-menteri dari PDIP tetap menjalankan tugas bagi bangsa dan negara. Jauh dikedepankan dari sekedar manuver politik,” ucap Hasto.
Jumlah menteri dari PDIP di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf saat ini adalah Yasonna H Laoly (Menteri Hukum dan HAM), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Azwar Anas (Menpan RB), I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri PPA), dan Menseskab Pramono Anung. Selain itu ada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang baru bergabung dengan PDIP beberapa waktu lalu.
Belakangan hubungan Jokowi dan PDIP sedikit memanas setelah putra sulung Jokowi yang juga kader PDIP, Gibran Rakabuming Raka memilih menjadi cawapres Prabowo Subianto. Jauh sebelum itu, sinyal Jokowi mendukung Prabowo juga sudah menguat. (ads)