KANALNEWS.co, Jakarta – Kelompok ISIS kembali menebarkan ancaman kepada petinggi Faecebook dan Twitter, dua perusahaan raksasa teknologi yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat. 

Dalam video berdurasi 25 menit kelompok radikal itu menunjukkan lubang peluru di wajah CEO Twitter Jack Dorsey dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg.

Kedua perusahaan tersebut baru-baru ini meningkatkan upaya untuk memblokir unggahan dan akun yang mempromosikan kekerasan kelompok ISIS. Setelah berbulan-bulan dikritik pejabat pemerintahan Presiden Barack Obama yang mengeluh perusahaan media sosial tidak melakukan usaha yang cukup untuk meredakan upaya para ekstrimis merekrut anggota mereka lewat online.

“ISIS menunjukan keterampilan teknologi internet yang sebelumnya belum pernah ditunjukan,” kata Direktur Intelejen Nasional Amerika Serikat James Clapper, seperti yang dilansir dari seattletimes.com, Jumat (26/2/2016).

Selain melakukan dan mensponsori serangan teroris di Eropa, Kanada, Timur Tengah, dan Afrika Utara, ISIS juga menggunakan media sosial untuk merekrut anggotanya. Mereka juga mendorong radikal tanpa kelompok untuk melakukan serang teroris.

Pasanga yang menyerang dan membunuh 14 orang di San Bernardino, Kalifornia telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS pada pagi harinya sebelum serangan di Facebook. Tapi pasangan tersebut tidak memiliki kontak langsung dengan kelompok teroris ISIS. (Setiawan)