Kanalnews.co, JAKARTA– Media sosial dihebohkan dengan munculnya daftar susunan kabinet capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran dengan nama Kabinet Indonesia Emas. Tim Kemenangan Nasional (TKN) memastikan kabar tersebut hoaks.
Informasi yang beredar di aplikasi X itu menyertakan jabatan Menteri Muda. Jabatan Menteri Muda pernah ada di era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.
Dalam susunan kabinet tersebut,
ada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dan wakilnya.
Sementara itu, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Bahlil Lahadalia, hingga Tito Karnavian juga ikut masuk dalam daftar kabinet ini.
Masing-masing menduduki jabatan Menko Bidang Perekonomian; Menko Bidang Energi, Investasi, dan Lingkungan Hidup; Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Menteri Investasi; dan Menteri Dalam Negeri.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduduki jabatan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara Anggota Dewan Pembina PSI Grace Natalie menjadi Menteri Muda Sosial, Kesejahteraan Perempuan dan Anak.
Dua keponakan Prabowo yakni Rahayu Saraswati dan Budisatrio Djiwandono turut mendapat jabatan sebagai Menteri Sosial, Kesejahteraan Perempuan dan Anak, serta Menteri Lingkungan Hidup.
Tak ada nama Sri Mulyani dalam kabinet tersebut. Posisinya digantikan oleh Wishnu Wardhana yang merupakan CEO perusahaan energi Indika Energy.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dijabat oleh Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, dan Menteri Agama tetap dipegang oleh Yaqut Cholil Qoumas.
Sementara itu, Menteri Pertahanan dijabat oleh Letjen TNI Purnawirawan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri diisi oleh Roeslan Roeslani. Dokter Terawan akan kembali menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memastikan daftar kabinet yang beredar adalah hoaks. Ia menduga hanya sebagai asumsi semata.
“Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoax. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang. Prediksi tentunya bisa salah bisa benar tapi dari pengalaman kita kan seringkali salah,” kata Sara dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (20/2).
Menurutnya saat ini Prabowo-Gibran masih menunggu hasil penghitungan suara dari KPU. Namun ia tak menampik Prabowo-Gibran terbuka dengan siapapun yang ingin bergabung bersama dengan Prabowo-Gibran.
“Masih banyak teman-teman kita yang berjuang untuk memastikan suaranya aman untuk pemilihan legislatif. Kita fokus dulu lah langkah demi langkah. Jangan lupa kita masih terbuka kepada siapapun yang mau bergabung di pemerintahan ke depan. Pak Prabowo sudah tegaskan itu,” katanya. (ads)