KANALNEWS.co, Jakarta – Sekolah Sepakbola Bintang Timur Atambua (SSB BTA) akan melakukan seleksi umum untuk penerimaan siswa baru usia U-12 dan U-14 pada tanggal 8 samapai dengan 13 Januari 2018, kemudian pada 22 Januari 2018 para siswa terpilih akan memulai program latihan.
Demikian dikatakan pendiri SSB BTA, Ir.Fary Djemy Francis, ketika me-launching Bintang Timur Academy (lembaga yang mewadahi SSB BTA), di Jakarta, Rabu (29/11).
Hadir pada kesempatan itu antara lain Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto Xavier Pereira Carlos, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Teringgal dan Transmigarai, Anwar Sanusi, dan Coash Indra Sjafri.
Menurut rencan acara launching Bintang Timur Academy ini akan dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, akan tetapi Menteri Imam Nahrawi, menyatakan berhalangan hadir dan diwakili oleh staf Pembinaan Usia Dini, Ari.
“Pak Menteri (Imam Nahrawi—red), jam 10 an tadi masih contact dengan saya dan menyatakan akan hadir. Namun, baru saja dia mengatakan lanjutkan saja karena beliau masih rapim,” kata Fary Djemy Francis.
Fary mengatakan, SSB BTA didiriakan sejak dua tahun silam tepatnya 21 Nopember 2015. Selama dua tahun terakhir, SSB BTA, telah menampung sekitar 400 orang anak, katanya, di sini anak-anak itu mengikuti program sekolah sepakbola sosial, membentuk karakter anak dan remaja untuk perubahan berprilaku.
Sementara, program sepakbola social juga diisi dengan berbagai kegitan seperti Soccer Camp, Festival Sepakbola Anak Perbatasan, Hari Orang Tua (HOT) dan CAC Coaching Clinik (pelatihan sepakbola untuk perubahan social bagi para guru olahraga).
Fary menegaskan, Bintang Timur Academy didirikan bertujuan untuk “membangun harapan di tanah perbatasan”, dimana pada gilirannya nanti sekolah sepakbola Atambua ini akan menjaring tunas-tunas muda harapan bangsa bertalenta.
Indra Sjafri ditunjuk sebagai tim seleksi penerimaan siswa Binatng Timur Academy. “Kami mintak Coach Indra Sjari sebagai KetuaTim Seleksi penerimaan siswa,” kata Fary.
Bintang Timur Academy akan memperioritaskan bagi anak dan remaja dari kawasan timur Indonesia. “Sekolah sepakbola Atambua ini akan diisi oleh anak-anak dari NTT dan sekitarnya. Namun, bila ada anak yang berasal dari daerah lain ingin masuk di sini, kami tetap akan menerimanya,” kata Fary Djemy Francis. (mulkani)