KANALNEWS.co, Jakarta – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Korps Marinir TNI-AL digelar Kamis (22/11) di lapangan apel Ksatrian Marinir Hartono, Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta. Hari jadi Korps Marinr ini sebenarnya jatuh pada setiap tanggal 15 November. Namun karena tahun bertepatan dengan jatuhnya Tahun Baru Hijriyyah, makan pelaksanaan upacara militer digelar pada Kamis (22/11).
Upacara militer dipimpin Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana sebagai Komanda Upacara yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Pasmar 2 Marinir. Bertindak sebagai Inspektur Upacara yakni Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno.
Peringatan HUT Marinir yang mengambil tema “Pengabdian Tanpa Batas” ini sendiri berlangsung cukup meriah. Ratusan personel melakukan aksi terjun payung, bela diri, dan bertempur. Puluhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti tank amfibi dipamerkan. Dentuman bom dan tembakan mewarnai perayaan tersebut. Hadirin tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan dan berdecak kagum menyaksikan atraksi-atraksi tersebut.
Atraksi diawali oleh tim sniper Korps Marinir yang terdiri dari 6 orang. Mereka berada di atas mall Cilandak, dan menembak target sejauh 500 meter berupa kendi dan replika markas musuh yang berada di sisi kiri lapangan upacara. Hadirin riuh bertepuk tangan ketika target berhasil ditembak.
Kemudian atraksi kedua yakni demonstrasi dari Batalyon Artileri dengan menggunakan meriam Howitzer 105 mm yang merupakan salah satu meriam andalan dari Korps Marinir. Beberapa kali terdengar ledakan keras dari sisi kiri dan kanan lapangan upacara.
Penampilan ketiga dari atraksi gerakan-gerakan dasar beladiri mix martial art (MMA) menggubakan senjata SS1 dan sangkur. Mereka melakukan atraksi satu lawan satu. Ada sekitar 600 pasukan Korps Marinir yang ikut ambil bagian.
Suasana semakin semarak ketika di angkasa terlihat 67 penerjun payung dari Korps Marinir melakukan penerjunan. Mereka selanjunya mendarat di kapal Pinisi Nusantara sepanjang kira-kira 10 meter. Dalam atraksi ini disimulasikan kapal tersebut sudah dikuasai perompak kemudian coba direbut kembali oleh para penerjun payung. Bendera Indonesia pun berkibar kembali di Kapal Pinisi Nusantara tersebut sebagai tanda kapal telah berhasil dikuasai kembali.
Atraksi terakhir yakni dilakukan 2 buah Pesawat TNI-AL jenis Cassa NC212 yang terbang rendah di atas lapangan upacara. Upacara diakhiri dengn defile pasukan dan Alutsista di hadapan KSAL dan tamu kehormatan yang lain.
KSAL sendiri mengaku cukup kagum dengan apa yang telah ditampilkan para prajurit Korps Marinir tersebut. “Kalian bagaikan pasukan Pandawa yang berperang melawan Kurawa dalam padang Kurusetra,” kata Soeparno dalam sambutannya.
Bagi Soeparno, ini adalah untuk ketiga kalinya bagi dirinya sejak menjabat sebagai KSAL menjadi inspektur upacara HUT Marinir “ Setiap kali saya berhadapan dengan kalian, hati saya bergetar dan merasa bangga melihat sosok-sosok yang berdiri tegap, berwajah garang dengan sorot mata yang tajam,” ujarnya.
Soeparno berpesan agar mereka menjaga nama baik dan kehormatan serta bangun jiwa yang sehat dan tingkatkan soliditas serta solidaritas kepada Korps yang lahir pada 15 November 1945 itu. Selain itu, dia menekankan agar kemampuan dan naluri bertempur untuk terus diasah.
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga mengucapkan selamat kepada Batalyon Infanteri (Yonif) 1, Marinir atas keberhasilan meraih juara pertama pada lomba Pembinaan Satuan (Binsat) Marinir 2012. “Kepada satuan-satuan lain, hendaknya keberhasilan Yonif 1 ini dijadikan pemicu untuk lebih berprestasi. Lomba binsat ini merupakan salah satu tradisi positif yang perlu dipertahankan sebagai sarana untuk melatih ketrampilan dan kemampuan prajurit Korps Marinir,” ujar KSAL.*
Penulis : Ranoe Nirawan





































