Kanalnews.co, JAKARTA– Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo angkat bicara mengenai adanya permintaan untuk menghapus ganjil-genap (gage) demi mencegah varian baru Omicron. Ia menegaskan gage saat ini diterapkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan.

Seperti diketahui, kasus positif COVID-19 varian Omicron di DKI Jakarta terus meningkat. Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mendesak supaya ganjil-genap ditiadakan agar mengurangi penggunaan transportasi massal.

Syafrin menjelaskan penerapan gage di 13 ruas jalan adalah untuk mengurangi mobilitas. Aturan tersebut tak akan berubah.

“Perlu dipahami bahwa penerapan ganjil genap saat ini bukan dalam rangka memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke layanan angkutan umum, tetapi lebih pada pengendalian mobilitas,” katanya.

“Jangan sampai pada titik-titik tertentu yang kami identifikasi itu potensi terjadi keramaian, ini menjadi titik kerawanan baru, apalagi sekarang ada Omicron, sehingga untuk 13 ruas jalan ini tetap kami pertahankan untuk diterapkan,” imbuhnya.

“Saat ini yang kita lakukan adalah pada 13 ruas jalan. Kemudian itu polanya 2 periode waktu setiap hari kerja dari Senin sampai Jumat kecuali hari libur nasional dan tentu ini yang terus dilaksanakan,” imbuhnya.

Menurutnya ada perbedaan penerapan ganjil genap di 25 ruas jalan dengan 13 ruas jalan. Penerapan ganjil genap di 25 ruas jalan yang sebelumnya diterapkan bertujuan agar pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.

“Kalau sekarang penerapan di 13 ruas jalan itu untuk pengendalian mobilitas,” katanya.

Syafrin menyampaikan naik-tidaknya level PPKM tidak akan mengubah aturan ganjil-genap. Aturan ganjil genap akan tetap dilakukan di 13 ruas jalan.

“Sejak PPKM level 3, ganjil genap tetap di 13 ruas jalan, begitu level 2, level 1, kita pertahankan di 13 ruas jalan,” katanya menambahkan. (ads)