Kanalnews.co, JAKARTA– Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan sebanyak 75 persen masyarakat percaya dengan penghitungan suara resmi atau real count yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Temuan itu diketahui setelah LSI menggelar survei pascapemilu (post-election survey) yang mereka gelar pada 19-21 Februari 2024. Kalangan masyarakat yang tidak tahu hasil real count KPU juga demikian.

“Itu 75 persen secara keseluruhan menyatakan hasil real count KPU bisa dipercaya,” ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, Minggu (24/2/2024).

“Jadi ini cukup bagus sebetulnya bahwa real count yang dikatakan KPU, yang diumumkan melalui Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) itu masih dipercaya oleh masyarakat,” katanya.

Dalam data yang sama, hanya 18,9 persen responden yang mengaku tidak percaya pada real count itu. Sisanya 5,8 persen responden lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

LSI menemukan kalangan yang tak percaya real count KPU merupakan pendukung capres-cawapres nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendominasi dengan jumlah 51,5 dan 30,9 persen.

Sementara hanya 17,6 persen, pendukung Prabowo-Gibran yang tak percaya real count.

LSI menyebutkan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/ponsel. Jumlahnya sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.211 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. LSI mengeklaim wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (ads)