Foto ist

 

Kanalnews.co, JAKARTA – Kasus ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, telah naik ke tahap penyidikan. Polda Jawa Timur dijadwalkan memeriksa sejumlah saksi-saksi baru.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan tim penyidik kini berkonsentrasi mengumpulkan bukti-bukti yang relevan guna mengungkap penyebab ambruknya bangunan tersebut. Selain itu terpenting adalah untuk menemukan tersangka.

“Utamanya kami mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan peristiwa pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya,” kata Jules, di RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (10/10) malam.

“Untuk dapat menemukan siapa tersangkanya, kami harus melakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” tuturnya.

Ia menyebut penyidik mulai melakukan pemanggilan terhadap sejumlah saksi dalam beberapa tahap. Meski demikian, pemeriksaan dilakukan secara hati-hati mengingat beberapa saksi berasal dari keluarga korban.

“Kami rencanakan mulai minggu ini melakukan pemanggilan terhadap beberapa saksi yang relevan,” terangnya.

“Kami mohon pengertiannya karena ini masih berproses. Kami memahami ada keluarga korban dan wali santri yang sedang berduka, jadi proses hukum tetap berjalan tapi tidak tergesa-gesa,” ujarnya.

Sebelumnya, Polda Jatim telah memeriksa 17 saksi untuk dimintai keterangan. Jules menyebut proses pemeriksaan saksi bersifat dinamis.

“Saksi yang dimintai keterangan di awal bisa saja tidak lagi dimintai keterangan di penyidikan, atau sebaliknya. Tidak menutup kemungkinan ada saksi baru maupun saksi lama yang kami panggil lagi,” ungkapnya.

Tragedi memilukan terjadi, sebuah musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore. Ketika kejadian, ratusan santri serang melaksanakan salat Ashar berjamaah.

Total korban yang meninggal dunia mencapai 67 orang, termasuk 8 body part. Sejauh ini sudah 50 jenazah yang teridentifikasi. (ads)