KANALNEWS.co – Jakarta, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, melontarkan sentilan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), terkait perkembangan terkini hubungan tidak harmonis dua institusi olahraga tanah air tersebut.
“Dari pada buang-buang energi mending bersatu demi peningkatan prestasi,” ujar Rita dalam acara Presiden Club dengan 49 Pengurus Besar dan Pengurus Cabang olahraga Indonesia yang digagas Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Indonesia (PB PBSI) di Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Menurut Rita, cukup sulit berjalan dengan dua badan dan akan lebih mudah sekiranya saling mendukung sesuai dengan peran masing-masing.
“Tapi semua bisa disikapi dengan prinsip, masing-masing menjalankan kerja sesuai yang telah ditetapkan,” ujar mantan Ketua Umum Koni Pusat ini.
Rita juga menjelaskan, selama ini gesekan antara KOI dan KONI sudah ada, hanya saja tidak mencuat kepermukaan karena masih dipimpin oleh seorang ketua. Akan tetapi, setelah berpisah, persoalan klasik pun muncul.
Ketua Dewan Kehormatan KOI/KONI, Agum Gumelar dalam sambutannya, mendukung pernyataan Rita. Menurut Agung yang juga pernah memimpin KOI/KONI, kinerja kedua institusi olahraga nasional mestinya bisa berjalan secara sinergi, karena sudah operasionalnya sudah diatur dalam undang-undang.
“Untuk menyatukan kembali KOI dan KONI pun bisa saja dilakukan. Hanya saja, undang-undang yang mengatur pemisahan keduanya harus diubah dulu. Karena itu, sinergi saja dan silahkan berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” tandas Agum.
Munculnya ketegangan di antara dua institusi olahraga tanah air tersebut menyusul upaya KONI untuk mengambil alih peran dan fungsi KOI, terutama dalam hal pengiriman atlet ke luar negeri, yang selama ini menjadi kewenangan KOI.
Namun demikian, KONI yang dipimpin Tono Suratman merasa lebih memiliki kapasatis untuk mengatur semua kegiatan olahraga di tanah air, termasuk di antaranya pengiriman atlet ke luar negeri, untuk mengikuti single maupun multi event.
Penulis : Herwan Pebriansyah