Kanalnews.co, JAKARTA– Menpora RI Zainudin Amali menghadiri rapat bersama Kementerian dan lembaga terkait Evaluasi Pelaksanaan Pengamanan PON XX. Ia menyampaikan bagaimana perjalanan suksesnya ajang olahraga multievent nasional itu bisa digelar.

Rapat tersebut digelar di Ruang Nakula Gedung, Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (26/10) sore. Selain berbicara soal PON XX, Menpora juga menyampaikan Rencana Pelaksanaan Pengamanan Peparnas XVI Papua 2021.

Rapat ini dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Hadir pula Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Kemenkes, BNPB, perwakilan Polri dan TNI, Pemda Papua, PB PON serta NPC Indonesia.

Menpora Amali melaporkan bahwa penyelengraan PON XX Papua 2021 berjalan dengan lancar, aman dan sukses. Tak hanya sukses secara penyelenggaraan, tetapi juga sukses prestasi, sukses ekonomi dan sukses administrasi.

“Sejak PON sebelum dimulai kita sudah mencanangkan ada empat suskes, suskes penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi dan sukses administrasi. Penyelenggaraan kita tahu semua secara umum sukses walaupun dalam perjalanan ada beberapa hal yang muncul. Tapi itu tIdak signifikan mengganggu penyelenggaraan PON,” kata Menpora Amali.

Menurut Menpora, secara penyelenggaraan mulai dari pembukaan, pertandingan dan hingga penutupan semua berjalan dengan lancar. Kekhawatiran dan ketidakpercayaan PON bisa digelar di Papua akhirnya terpatahkan.

“Ini terhapus karena kerja tim yang luar biasa baik tingkat pusat maupun tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten kota. Saya kira ini kolaborasi, sesuatu yang dikerjakan dengan kompak dan kordinasi dengan baik, hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dan berhasil,” katanya.

Yang membanggakan lagi, lanjut Menpora, meski PON XX digelar di tengah kondisi pandemi, namun masih ada pemecahan 90 rekor baik rekor PON maupun rekor nasional. Hal tersebut menujukan keseriusan para atlet, pelatih dan kotingen daerah dalam melakukan persiapan.

“Ini sebagai bukti bahwa sukses prestasi ini tercapai. Apalagi bagi tuan rumah Papua, mungkin ini yang pertama Papua menduduki rangking empa. Biasanya provinsi yang ada di Jawa yang selalu mendominasi satu sampai empat. Pada PON ini Papua membuktikan dia bisa. Sukses prestasi secara nasional dan sukses prestasi khusus Papua,” jelasnya.

Selain itu, untuk suskes ketiga yakni sukses ekonomi. Dengan bergulirnya PON, klaster PON yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Mimika dan Merauke merasakan dampak ekonomi terutama bagi para pedagang. Disamping itu, banyak warga yang menyewakan rumah mereka untuk para pendatang karena hotel sudah penuh.

Bahkan, Menpora Amali yang beberapa kali menyampatkan mampir makan di warung makan mendengarkan sendiri pengakuan para pedagang. “Para pedagang, pendapatan mereka meningkat tiga kali lipat,” ujarnya.

Sukses keempat adalah sukses administrasi, yakni terkait laporan keuangan penggunaan angaran PON baik dari APBN maupun APBD Papua.“Ini yang masih kita tunggu prosesnya,” katanya.

Menpora Amali berharap panitia penyelenggara PON XX maupun Peparnas XVI nanti dapat menyelesaikan laporan keuangan dengan baik. Sebab, hal itu menjadi pertanggungjawaban bagi kementerian terkait dan informasi bagi BPK, Kepolisian dan Kejaksaan.

“Empat sukses yang dicanangkan ketiganya sudah pasti. Yang keempat Insya Allah dalam proses,” harapnya.

Tak hanya itu, Menpora Amali juga menyampaikan suksesnya penerapan protokol kesehatan di berbagai venue pertandingan selama PON berlangsung. Meski ada beberapa atlet yang terkonfirmasi positif COVID-9, namun mereka semua sudah dipastikan sembuh hingga kembali ke daerah masing-masing.

Kesuksesan PON, disebut menjadi modal untuk penyelenggaraan Peparnas XVI nanti. Meski untuk Peparnas jumlah cabornya lebih sedikit yakni hanya 12 cabor saja dan enuenya hanya ada di di kabupaten Jayapura dan kota Jayapura.

Selain itu, para atlet akan ditempatkan di hotel karena jumlahnya lebih sedikit sehingga kemungkinan penularannya mengecil. Total jumlah keseluruhan yang datang di Papua dilaporkan sekitar 3500 orang saja.

“Pada PON ini penularannya di tempat penginapan karena mereka 4 sampai 5 orang satu kamar. Mudah-mudahan ini tidak terjadi,” katanya. (ads)