KANALNEWS.Co., Jakarta – PB Djarum mendorong perkumpulan bulu tangkis daerah untuk aktif mencari sponsor buat kesinambungan pembinaan dengan memberi fasilitas yang masimal.

Hal ini diungkap Yoppy Rosimin, selaku Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, dalam bincang media virtual, Senin (07/09/2020). Yoppy hadir bersama para narasumber lainnya di bincang media ini, yakni Christian Hadinata (Legenda Bulutangkis Indonesia dan Tim Penasihat PB Djarum), Hariyanto Arbi (Legenda Bulutangkis Indonesia dan Ketua Komunitas Bulutangkis Indonesia), Fung Permadi (Manager Team PB Djarum), serta dua atlet muda PB Djarum, Bernadine Anindya Wardana (asal Klaten, Jawa Tengah) dan Radithya Bayu Wardhana (asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau).

“Sebagai klub yang beruntung memiliki sponsor perusahaan besar, tentu kami juga berterimakasih dengan adanya klub-klub daerah yang selama ini melakukan pembinaan usia dini. Tetapi harus dipahami kami tidak mungkin membantu semua klub yang ada. Nanti akan terjadi saling iri. Jadi saran kami adalah manfaatkan sponsor lokal dengan memperlakukan mereka sesuai dengan standar kami,” kata Yoppy.

“Ekosistem bulutangkis Indonesia sangat penting dan sangat vital. Karena itu adalah rantaian yang tidak terputus dari pelaku-pelaku bulutangkis di Indonesia. Mata rantai pertama adalah klub dari daerah, yang merupakan cikal bakal pemain-pemain yang di daerah telah berlatih dan bertanding, untuk kemudian masuk ke klub besar dan dibina menjadi seorang juara,” tutur Yoppy membuka perbincangan.

Oleh karenanya, Yoppy menyebut istilah “layer bawah” (pemula) atau lapisan atlet-atlet di kelompok usia di bawah 11 hingga 19 tahun, menjadi target usia pembinaan di PB Djarum. Sementara, guna menggairahkan ekosistem bulutangkis di Tanah Air, PB Djarum juga menyambangi berbagai kota di Tanah Air melalui Audisi Umum PB Djarum. Layer awal ini, menurut Yoppy, jarang dilirik oleh sponsor dan donatur di Indonesia.

“Sponsor di Indonesia yang memiliki komitmen tinggi di layer bawah terhadap sebuah cabang olahraga itu sangat sedikit. Banyak memang yang menaruh minat pada liga-liga elite, tapi kita lupa bahwa kita juga membutuhkan layer bawah yaitu pembinaan di usia dini. Mereka lah yang bakal menggantikan atlet-atlet di gelanggang elite tersebut,” jelasnya.

Yoppy mengakui selama ini memang bukan pekerjaan mudah untuk meyakinkan dan menggaet sponsor. “Terlebih lagi mendapat sponsor yang mau komit untuk jangka panjang dengan mendukung pembinaan usia dini. Maunya jalan pintas, mendapat pemain yang sudah punya nama dan langsung mengundang peminat dan berakibat positif buat produk mereka,” lanjut Yoppy.

Padahal menurut Yoppy yang diperkuat Manajer team PB Djarum, Fung Permadi, untuk membina pemain hingga tingkat dunia dibutuhkan waktu 8-10 tahun. “Itu pun tidak banyak yang jadi. Lebih banyak yang gagal di tengah jalan,” kata Fung.

PB Djarum melakukan pembinaan secara komprehensif, termasuk penerapan sports science. Menurut Fung, sports science di PB Djarum mencakup fisioterapi, pelatihan fisik, dan kecukupan nutrisi. Namun, keberhasilan sports science yang diterapkan klub juga bertumpu dari tekad besar seorang atlet untuk menjadi kampiun di masa mendatang.

“Memang sports science ini terus berkembang. Banyak juga bermunculan alat-alat untuk pelatihan fisik atau metode peningkatan kemampuan fisik yang bisa diakses melalui media sosial atau situs berbagi video. Tapi bagi kami, sports science harus sesuai dengan kebutuhan setiap atlet PB Djarum,” jelas Fung.

Pelatih senior PB Djarum, Christian Hadinata berharap atlet-atlet masa kini bisa mendulang prestasi yang lebih tinggi lagi daripada atlet-atlet di masa lampau. Pasalnya, akses terhadap fasilitas maupun informasi sangat mudah dijangkau oleh para calon juara dunia ini. Untuk itu, Christian memodifikasi ucapan terkenal Presiden AS, John F. Kennedy, “Jangan meminta atau menuntut apa yang diberikan organisasi atau klub. Tapi harus sebaliknya, apa yang bisa kita berikan sebagai atlet kepada organisasi atau klub. Lebih tinggi lagi, kepada negara dan bangsa. Kalau itu sudah dicapai, saya yakin yang lainnya akan menyusul,” katanya.