KANALNEWS.co, Jakarta – Progress  Asian Para Games 2018 telah memasuki fase pelaksanaan setelah sebelumnya dilakukan kegiatan pawai api obor yang dimulai dari Kota Solo dan api obor akan tiba di Jakarta pada 30 September 2018 mendatang.

Ketua Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC), Raja Sapta Oktohari, mengatakan hal itu pada acara jumpa pers yang berlansung di GBK Arena Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

“Sekarang tahap pelaksanaan kita fokus acara opening ceremony. Acara pembeukaan Asian Para Games 2018 ini sarat dengan pesan kemanusiaan,” kata Raja Sapta Oktohari.

Upacara pembukaan Asian Para Games, lanjutnya, akan dilakukan hari Sabtu, 6 Oktober 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang akan dimulai pukul 19.00  sampai  21.00 malam. “Jadi, waktu kita sangat singkat, praktis 15 hari lagi,” kata Raja Sapta Oktohari.

Konsep acara sarat dengan pesan kemanusiaan dan nilai keberagaman bangsa Indonesia yang menjadi satu kesatuan. Lagu-lagu resmi Asian Para Games III akan dibawakan dalam upacara pembukaan, yaitu Song of Victory (Putri Ariani, Armand Maulana, Once, Vidi Aldiano, Maudy Ayunda, Regina Poetiray, Zara, Lesty Dangdut Academy), Dream High (Sheryl Sheinafia & Claudia Fritska), Juara (Naura & Zizi),Manusia Kuat (Tulus, Andien, Tompi).

Dijelaskan pula bahwa tiket upacara pembukaan terbagi dalam empat kelas : platinum Rp 2,5 juta, gold Rp 1,5 juta, silver Rp 750 ribu, dan bronze Rp 500 ribu. Pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 20 September 2018 jam 18.00 WIB secara online melalui asianparagames2018.loket.com.

Raja Sapta Oktohari mejelaskan, terkait dengan konsep opening ceremony, pihaknya akan menghadirkan semua talent dan pelaku-pelaku dari opening ceremony. “Kami juga akan menampilkan artis-artis yang memiliki kemampuan dan penampilan luar biasa yaitu saudara kami yang menyandang disabilitas karena bagaimana pun tokoh utama dalam acara ini adalah mereka. INAPGOC juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk menyediakan tiket upacara pembukaan bagi publik disabilitas,” katanya.

Menynggung soal persiapan venue juga sudah memasuki tahap akhir. INAPGOC menyiapkan 19 venue untuk 18 cabang olahraga karena paracycling menggunakan dua venue. Dari seluruh venue yang digunakan, delapan diantaranya di kawasan GBK.

Secara keseluruhan venue sudah siap digunakan tetapi perlu penambahan fasilitas terutama untuk pengguna wheelchair. antara lain ramp, toilet portable, panggung penonton wheelchair.

Hal yang juga menentukan sukses pelaksanaan adalah transportasi. INAPGOC menurunkan total kendaraan sekitar 1.100 unit untuk atlet, ofisial dan penonton.

Seluruh kendaraan merupakan dukungan dari Kementerian Perhubungan, Trans Jakarta, dan Dinas Perhubungan DKI. Di kawasan GBK, para pengunjung dapat memanfaatkan shuttle bus yang berhenti di 8 halte yang ada di setiap venue di dalam GBK.

Bus gratis ini beroperasi jam 07.00-21.00. Selain itu INAPGOC bekerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI menyediakan 35 unit motor roda tiga untuk mengantarkan pengunjung disabilitas yang berkursi roda dari venue ke venue di dalam area GBK.

Sementara itu, pihak panitia juga menyampaikan bahwa Asian Para Games 2018 akan diliput oleh 1.000 wartawan dalam dan luar negeri.

Fasilitas bagi para wartawan disediakan secara terpusat di Main Press Center (MPC) yang akan dibangun di lantai dasar GBK Arena dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Plt. Sekretaris Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Sumiati, mengatakan, Kemenkominfo akan bertanggunjwab penuh terkait dengan fasilitas pewarta tersebut.

“Di MPC tersedia working station yang terdiri 50 unit PC dan 100 set LAN dengan koneksi internet 1 Gbps. Tentu tidak lupa kami siapkan difable working area. Kominfo berkomitmen untuk mendukung penuh Asian Para Games 2018 dengan memastikan layanan yang akan memudahkan kerja wartawan”, katanya.

Sumiati menambahkan, fasilitas lain di Main Press Center yang akan resmi beroperasi mulai 4 Oktober mendatang adalah ruang konferensi pers, interview corner, games result and schedule, dining hall dan layanan hospitality berupa kursi pijat dan massage service.

Dari sisi pemerintah, Asian Para Games 2018 juga diharapkan bisa mencapai sukses prestasi. Sebagaimana halnya dengan penyelenggaraan Asian Games yang belum lama usai, pada Asian Para Games pun pemerintah sangat berharap agar diperoleh 4 sukses: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses legacy.

Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menjelaskan, terkait sukses prestasi ini pemerintah telah membekali para atlet melalui pemusatan latihan nasional yang di pusatkan di Solo, jawa Tengah.

“Sukses prestasi merupakan tanggunjawab pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah sudah menyiapkan kontingennya secara kompehensif, khususnya melalui pemusatan latihan di NPC (National Paralympic Comnitte) Indonesia yang berpusat di Solo,” kata Gatot.

Gatot S Dewa Broto menambahkan, terkait persiapan atlet baik Presiden Joko Widodo maupun Menpora Imam Nahrawi telah melakukan peninjauan langsung ke Solo untuk mengetahui kesiapan para atlet yang akan berlaga di Asian Para Games 2018.

“Kontingen Indonesia yang CdM-nya dijabat oleh Wakil Jaksa Agung Arminsyah, diyakini telah siap penuh semangat dan motivasi bertanding para atlet lebih tinggi lagi,” tandas Gatot S. Dewa Broto.(mul)