Kanalnews.co, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan penghargaan Satya Lencana Dharma Olahraga kepada 34 orang dan 148 orang pelaku olahraga berpestrasi pada acara puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 di GOR POPKI Cibubur, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Mewakili kategori pembina olahraga adalah Ketua Umum PB Wushu Indonesia Airlangga Hartarto, Ketua Umum PB Podsi Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto, Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, serta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Untuk perwakilan untuk kategori penggerak olahraga masyarakat adalah Iskandar Zulkarnain Adisapoetra dan Ketua Umum PB Perwosi Tri Tito Karnavian. Di kategori akademisi, penghargaan juga diberikan kepada Rektor Universitas Negeri Jakarta Komarudin dan Rektor Universitas Negeri Surabaya Nurhasan. Keduanya dinyatakan peduli terhadap olahraga dan sports science yang merupakan salah satu tema Haornas kali ini.

Kemudian, penghargaan juga diberikan kepada Suryopratomo untuk kategori jurnalis olahraga. Perwakilan dari kategori pelatih adalah Joni Firdaus Effendi di cabang olahraga (cabor) angkat besi. Ni Nengah Widiasih dari cabor parapowerlifting mewakili penghargaan untuk kategori atlet.

Terakhir, kategori satya lancana diwakilkan oleh Dian David Mickael Jacobs dari cabor para tenis meja dan R Candra Wijaya dari cabor bulu tangkis.

Guna mencegah penularan virus corona, para perwakilan penerima penghargaan tetap berada di tempat masing-masing saat nama-nama diumumkan.

Zainudin mengatakan, penyelenggaraan Haornas tidak terlepas dari sejarah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 9 September 1948. Mewabahnya virus corona juga mendorong pihaknya untuk mengambil langkah-langkah yang lebih dari biasanya agar bisa produktif dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

“Lazimnya, pelaksanaan kegiatan dipandu hanya oleh satu tema. Tetapi, Haornas ke-37 memiliki tiga tema besar yakni sport sciencesport tourism dan sport industry,” kata Zainudin dalam sambutannya.

Menurut Zainudin, penerapan sports science penting dalam pembinaan olahraga terutama karena Indonesia berkeinginan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Olimpiade 2032.

“Maka harus sejak saat ini, talenta-talenta muda yang berusia 10 sampai dengan 13 tahun sudah disiapkan untuk menjadi atlet andalan dengan pendampingan sports science yang tepat,” ujar Zainudin.

Tak hanya itu, Zainudin juga mendorong agar kegiatan sport tourism terus dikembangkan. “Berbagai negara sudah menyediakan paket wisata olahraga untuk menjadi sumber devisa negaranya. Kegiatan seperti Tour de Singkarak, Tour de Itjen, Borobudur marathon dan kegiatan lainnya yang mendatangkan turis harus lebih kita kembangkan. Apalagi tahun depan kita akan menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika,” lanjutnya.

Sementara itu, kegiatan olahraga tidak bisa dipisahkan dari industri baik barang (peralatan olahraga) dan jasa (pengelolaan event-event olahraga). Potensi industri olahraga di Indonesia cukup besar, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Sebab, masih banyak kebutuhan olahraga yang didatangkan dari luar negeri.

“Kalangan industri harus mensosialisasikan kepada stakeholder olahraga untuk semaksimal mungkin menggunakan peralatan olahraga produksi dalam negeri,” ujar Zainudin.

Diketahui, Kempora telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Kementerian Perindustrian (Kemperin) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) pada Jumat lalu (4/9/2020).

Kempora juga berencana untuk bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) bersama perguruan tinggi lainnya untuk mengembangkan sports science.