Foto Antara

Kanalnews.co, JAKARTA– Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil sejumlah langkah terkait temuan 17 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya memperketat pengawasan mulai dari pembuatan makanan hingga distribusi ke sekolah.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar sebelumnya mengungkapkan temuan kejadian luar biasa keracunan pangan terkait makan bergizi gratis (MBG). Selama periode 2025 dilaporkan ada 17 kejadian keracunan MBG di 10 provinsi.

Hal itu disampaikan Taruna Ikrar dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Atas kejadian tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana telah menyiapkan sejumlah langkah. Ia meminta dapur MBG dan penyedia lebih selektif dalam memilih bahan baku makanan, serta memerhatikan waktu pengiriman.

“Sebagai langkah korektif dan preventif, Badan Gizi Nasional juga segera melakukan pengetatan terhadap prosedur distribusi makanan,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, kepada wartawan, Jumat (16/5/2026).

“Pemilihan bahan baku yang lebih selektif, jadi kita perketat mulai dari bahan baku. Pemendekan waktu memasak dan penyiapan makanan dengan waktu pengiriman makanan,” katanga.

“Proteksi keamanan saat proses pengantaran dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) ke sekolah. Batas toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi. Mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpangan dan penyerahan kepada siswa,” katanya.

Sebelum didistribusikan ke sekolah, Dadan meminta mitra MBG melakukan uji tampilan dan rasa. Pelatihan kepada petugas juga akan terus dilakukan.

“Kewajiban uji organoleptik (uji tampilan, aroma, rasa, dan tekstur) terhadap makanan sebelum dibagikan. Penyegaran dan pelatihan penjamah makanan secara rutin,” katanya. (ads)