Kanalnews.co, TUBAN- Puluhan aktivis Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Tuban Berunjukrasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Tuban. Aksi mereka adalah buntut ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah yang dianggap belum serius dalam penanganan kemiskinan di kabupaten setempat.
Di dalam berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban, angka kemiskinan di Kabupaten ini kembali mengalami kenaikan. Di tahun 2020 sebesar 15,91% dan pada tahun 2021 naik menjadi 16,30%, data tersebut berdasarkan pada data BPS yang di rilis pada 20 Desember 2021. Dengan demikian Kabupaten Tuban masih mempertahankan kedudukanya sebagai kabupaten termiskin ke lima di jawa Tumur.
“Kami muak dengan janji eksekutif dan legislatif, sehingga kami anggap perlu untuk turun ke jalan, dengan isu kemiskinan ini, dengan menyampaikan beberapa tuntutan,” Ucap Ketua Umum PC PMII Tuban Khirukum Mimmu’aini, di depan awak media.
Mahasiswa juga menyoroti sejumlah pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Tuban, karena problem kemiskinan dianggap tidak lebih penting dari pada pembangunan infrastruktur yang fungsinya tidak terlalu urgent untuk segera di bangun.
“Pembangunan taman biayanya cukup besar, harusnya biaya itu dapat dialokasikan ke program pengentasaan kemiskinan,” kata Aini sapaan akrab Khirukum Mimmu’aini.
Tidak hanya itu, PMII juga menyoroti penyaluran bansos yang dinilai kurang berjalan dengan baik, bahkan hasil kajian yang dilakukan tim mereka, masih ditemukan penerima bansos yang tidak mendapatkn haknya dengan baik, sementara pemerintah melalui dinas terkait tidak melakukan edukasi untuk beberapa hal terkait penerimaan bansos.
“Masih banyak penyimpangan kami sudah terjun ke lapangan, KKS yang dimiliki KPM misalnya masih perlu di perbaiki,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Eko Julianto, tidak menampik adanya kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Tuban, Dia menyampaian kondisi pandemi dan pembatasan aktifitas selama pandemi diduga menjadi faktor dominan peningkatan kemiskinan, dan tren itu dialami banyak kabupaten.
“ Tuban memang naik, namun tidak hanya Tuban di Kabupaten lain juga sama. Faktor dominanya adalah pembatasan selama covid-19 ini yang membuat aktifitas masyarakat terganggu, Bahkan terhenti,” pungkasnya. (LH/Met).