KANALNEWS.co, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Laksamana (Purn) Tedjo Purdijatno, mengatakan, Presiden Jokowi belum membicarakan pergantian panglima TNI lebih jauh, karena hal tersebut masih dipertimbangkan secara matang.
“Pengganti Jenderal Moeldoko belum dibicarakan. Presiden masih mempertimbangkan hal ini, khan hanya dari tiga angkatan calonnya. Itu terserah bapak presiden,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Menteri menyatakan, jabatan orang nomor satu di TNI itu dipilih secara bergiliran antarangkatan yaitu AD, AU dan AL. Namun hal itu bukanlah harga mati pasalnya sebagai panglima tertinggi presiden mempunyai hak prerogratif untuk memilih panglima TNI.
“Memang di dalam kesepakatan tidak tertulis secara bergantian tapi itu bukan harga mati, terserah presiden,” katanya melanjutkan.
Pada era reformasi TNI makin profesional dan panglimanya tidak lagi dobel posisi sebagai menteri pertahanan atau menteri koordinator bidan politik dan keamanan dan ada “kesepakatan tidak tertulis” tentang pergiliran ini. Pola pertama: bergiliran dari kepala staf TNI AD-kepala staf TNI AL-kepala staf TNI AU. Pola kedua, panglima TNI dari kepala staf TNI AL dan kepala staf TNI AU itu diselingi kepala staf TNI AD.
TNI Angkatan Laut menjabat sebagai panglima TNI pada masa kepemimpinan Laksamana TNI Widodo AS dan Laksamana TNI Agus Suhartono sementara Marsekal TNI Djoko Suyanto mewakili TNI Angkatan Udara.
Sejak reformasi 1998, daftar para panglima TNI itu adalah Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto (TNI AL/26 Oktober 1999-7 Juni 2002), dan Jenderal TNI Endriartono Sutarto (TNI AD/7 Juni 2002-13 Februari 2006, seharusnya pensiun 2002 namun mendapat perpanjangan dinas 1 Mei 2002-30 April 2007 berdasarkan Surat Keputusan nomor 1999/II/2002).
Kemudian Marsekal TNI Djoko Suyanto (TNI AU/13 Februari 2006-28 Desember 2007), Jenderal TNI Djoko Santoso (TNI AD/28 Desember 2007-28 September 2010), Laksamana TNI Agus Suhartono (TNI AL/28 September 2010-30 Agustus 2013) , dan Jenderal TNI Moeldoko (TNI AD/28 Oktober 2010-kini).
Calong panglima TNI saat ini adalah ketiga kepala staf TNI, Laksamana TNI Ade Supandi (TNI AL), Marsekal TNI Agus Sutriatna (TNI AU), dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (TNI AD). Moeldoko akan pensiun pada 8 Juli nanti.
“Ini karena konsepnya maritim ya bisa saja Angkatan Laut lagi, tapi kalau bergilir
sich Angkatan Udara,” ujar Tedjo yang mantan Kepala Staf TNI AL itu.
Ia menegaskan, siapapun nantinya yang dipilih presiden, Ia meyakini ketiganya punya kemampuan mengatur TNI dan bisa mengemban tugas tersebut. “Syarat jadi panglima ini khan kemampuan mengatur TNI, kemampuan mereka hampir sama semua tinggal bapak presiden pilih yang mana,” katanya. (Herwan)