Foto: Dok. Kemenparekraf

 

 

 

 

 

Kanalnews.co, MALANG — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut pembuatan paket wisata menarik dan onboarding diharapkan dapat meningkatkan wisatawan di Indonesia.

“Upaya ini sesuai arahan Presiden Jokowi yang mendorong gerakan nasional Bangga Berwisata di Indonesia, dengan target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara melalui kampanye berwisata di Indonesia,” ujar Menparekraf Sandiaga, dilansir dari siaran pers Kemenparekraf.

Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga dalam acara Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024 di Kampung Heritage Kajoetangan, Kota Malang, pada minggu, (28/7/2024).

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa Jawa Timur menjadi salah satu pasar utama wisatawan nusantara (wisnus). 

“Wisnus terbanyak dengan 204,7 juta pergerakan merupakan wisnus asal Jawa Timur yang melakukan perjalanan wisata, atau sekitar 25 persen dari total jumlah perjalanan wisnus secara nasional pada 2023,” kata Menparekraf Sandiaga.

Karenanya, kata Menparekraf Sandiaga, perlu adanya pengelolaan desa wisata dan produk ekonomi kreatif agar bisa onboarding, sehingga wisatawan tidak hanya melihat-lihat saja, akan tetapi juga membeli.

“Hari ini ada 379 desa wisata dan 772 produk wisata telah onboarding tapi ini masih sangat kurang. Karena potensi kita ada 6016 desa wisata dan produk-produknya banyak sekali. Saya ingin agar ADWI ini berlanjut karena di pemerintahan selanjutnya kita harus terus mendorong wisata yang dekat dengan masyarakat, dan membuka peluang usaha lapangan kerja yang luas. Di Kota Malang ini, kami ingin memastikan agar ADWI yang sudah digagas dari 2021 ini berlanjut dan disambut dengan produk-produk wisata dan layanan paket wisata yang lebih baik,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono menerangkan bahwa Beti Dewi di Kampung Heritage Kajoetangan, Kota Malang merupakan gelaran ke-4 selama tahun 2024.

“Sejak 2 tahun lalu ini sudah kita laksanakan, dari 6.016 desa wisata, yang sudah masuk onboarding sebanyak 379 desa. Dan dari 370 desa itu yang masuk di Traveloka, Tiket.com, dan lain-lain itu sudah ada total 722 produk atau paket wisata,” terang Marhen. 

Lebih jauh, Marhen menjelaskan bahwa pengemasan paket wisata dan  mengonbordingkannya dapat meningkatkan pendapatan para pelaku parekraf, sehingga mereka bisa naik kelas.

“Jadi harapannya setelah Beti Dewi ini, naik kelas omzetnya yang 100 jadi 200. Kemudian wisatawan semakin banyak datang dan dampak ekonomi ke masyarakat di Kampong Heritage Kajoetangan semakin bisa bertambah,” jelas Marhen. 

“Saat ini Kemenparekraf terus memperluas kolaborasi dengan stakeholder pariwisata termasuk dengan 5 OTA mitra (Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, Atourin, dan Djalanin.com) melalui Promosi Beti Dewi 2024,” tutur Marhen.

Di sisi lain, Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa hingga saat ini Malang telah mempunyai Malang Creative Center (MCC) untuk mengelola sekaligus menjaga ekosistem ekonomi kreatif di Kota Malang. Menurutnya, MMC ditujukan untuk semua kalangan mulai dari masyarakat, komunitas, hingga organisasi untuk kegiatan kreatif agar memberdayakan serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

“Kami sudah punya masterplan untuk ke depan, semoga di tahun 2025, Kota Malang ini bisa menjadi salah satu kota kreatif di dunia,” ungkap Wahyu. 

Turut hadir, Staf Khusus Kemenparekraf Bidang Pengamanan Destinasi dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso.  (aof)