Foto ilustrasi Pexels

 

Kanalnews.co, JAKARTA– BMKG menanggapi isu adanya chemtrail (chemical trail) di langit yang disebut digunakan untuk menyebar virus COVID-19 varian Omicron. BMKG menegaskan isu tersebut hoax!

Belakangan viral di media sosial video yang diduga chemtrail yang sengaja disebarkan di udara. Tak hanya di Jakarta, tetapi juga di Bandung hingga Surabaya.

“Jadi, isu chemtrail itu hoaks alias tidak benar yaa,” tulis BMKG.

Untuk itu, BMKG meminta masyarakat tak mudah percaya menerima informasi yang beredar.

BMKG menjelaskan fenomena tersebut dinamakan contrail atau condensation trail. Fenomena seperti ini sering terjadi di Indonesia dan seluruh dunia.

“Condensation trail terbentuk dari gas buang yang dihasilkan oleh mesin pesawat. Ketika mesin pesawat membakar bahan bakarnya, ia akan menghasilkan gas buang berupa karbon dioksida dan uap air,” ujar BMKG.

Gas buang yang berupa uap air ini kemudian mengembun atau terkondensasi akibat suhu udara di luar pesawat yang sangat dingin.

BMKG menjelaskan pada umumnya ketinggian jelajah pesawat terbang berada di atas 30 ribu kaki atau sekitar 10 ribu meter. Suhu udara pada ketinggian itu adalah -30 hingga -40 derajat Celsius, lebih dingin 2-3 kali dari freezer kulkas.

“Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan uap air dari gas buang pesawat tadi mengembun menjadi titik air dan membeku menjadi kristal es dengan sangat cepat. Kristal-kristal es inilah yang terlihat dari permukaan bumi seperti awan,” tegas BMKG. (ads)