Kanalnews.co TUBAN – Pendidikan tinggi Ma’ had Aly Al Hidayah jurusan Qismu Al Tarikh Watsaqofatuhu atau sejarah dan kebudayaan Islam resmi di lounching Katib Syuriah PBNU bertempat di Ponpes Lajo Kidul, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.

 

Di lokasi haul dan lounching Ma’had Aly Al Hidayah Masyayikh Lajokidul, Nampak hadir K Muhtadi Musta’in dan KH Mawahib Suyuthi dan KH Abdul Wahab Choliq juga segenap jajaran ustadz – Ustadzah mulai Ketua yayasan Al Hidayah H Muhaimin Munandar, kepala Madin K M Sholeh, Kepala PDF Wustho Sirojul Umam dan alumni serta wali santri.

 

Lounching Ma’had Aly dirangkai dengan acara haul KH Muhyiddin, Masyayikh dan wisuda santri – santriwati Madin serta Pendidikan Diniyah Formal Al Hidayah

 

Dalam kesempatan itu, Katib Syuriah PBNU KH Abdul Ghofur Maimoen Zubair mengatakan bahwa, sebagai orang tua tetap memberikan semangat terhadap anak – anaknya yang belajar ilmu sejarah Islam.

 

“Bapak – Ibu tetap semangat berjuang untuk putra – putrinya belajar mendidik sejarah di pesantren,” terang Gus Ghofur sapaan putra alm KH Maimoen Zubair

 

Gus Ghofur pada ceramah ilmiyahnya juga menerangkan pentingnya belajar ilmu sejarah Islam sehingga melahirkan pemikiran sejarah modern dunia Islam seperti imam Atthobari, Ibnu Hajar, Ibnu Khaldun.

 

“Pendidikan Islam erat kaitannya dengan sejarah dahulu, namun demikian juga jangan lupa mengkaji sejarah Nusantara disitu ada ulama – ulama pendahulu,” pintanya

 

Gus Ghofur yang juga menjabat Ketua  STAI Al Anwar Sarang ini di hadapan wali santri, Pengurus Ponpes Lajokidul dan pengurus yayasan Al Hidayah mengingatkan tentang tauladan mendiang almarhum ayahandanya yang berhasil mengarang buku Tarajim sejarah ulama nusantara umumnya menceritakan sejarah kiayi di kawasan Sarang Rembang dan Tuban.

 

“Ayahanda saya juga pengarang buku Tarojim menceritakan keunikan dan keistimewaan kiayi – kiayi Nusantara, salah satunya didalam buku itu, berkisah mbah Fadhol Senori khatam Al Quran dalam waktu 3 bulan,” ceritanya

 

Untuk itu, berdirinya ma’had Aly Al Hidayah ini akan menjadi aspek titik tekan pesantren -pesantren di Indonesia untuk melahirkan mahasantri – mahasantri yang sholeh.

 

“Secara pendidikan berjenjang berbasis pesantren, kami harap dari santri berlanjut mahasantri sehingga akan melahirkan generasi unggul dan sholeh.” tutupnya

 

Sekedar informasi Ma’had Aly merupakan stara perguruan tinggi dengan meluluskan mahasiswa berbasis ilmu agama Islam dan kajian kitab kuning sebagai lanjutan pendidikan diniyah formal.

 

Ditempat sama, Mudir atau Direktur Ma‘had Ali Al Hidayah, Nur Khozin  mengatakan bahwa berdirinya ma’had Aly secara formal, sebagai penandasan perguruan tinggi keagamaan Islam yang menyelenggarakan pendidikan akademik.

 

“Semoga mahasantri belajar akademik Qismu Al Tarikh mampu tafaqquh fiddin penguasaan bidang sejarah ilmu agama Islam berbasis kitab – kitab rujukan pesantren,” harapnya

 

Dengan begitu lanjut Khozin posisi ma’had Aly bagian lembaga pendidikan tinggi menjadi sangat signifikan dan strategis di masa depan bangsa Indonesia.(swt)