KANALNEWS.co, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akansegera merelokasi warga kawasan Luar Batang yang berdiri diatas tanah negara secara bertahap mulai pertengahan April 2016, terutama bangunan rumah yang di atas laut.

“Relokasi mungkin akan dilakukan secara bertahap ada sekitar 1.000 keluarga dan sudah ada 15 keluarga yang pindah ke rumah susun Marunda, Bantar Gebang atau Pulo Gebang saya lupa,” kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Ahok sapaan akrab Basuki mengatakan kalau warga tinggal di kawasan kumuh itu, rawan terkena penyakit TBC seperti daerah sungai dan laut dengan tidak ada sinar matahari langsung. Indonesia ini nomor dua, pengidap TBC terbesar di dunia, dimana satu orang bisa menularkan kepada sepuluh orang.

“Saya tidak mungkin membiarkan anak-anak anda sakit karena tertular TBC. Lebih baik pindah ke rumah susun di sana dapat Kartu Jakarta Pintar untuk anak sekolah dan tamu yang tua naik bus gak bayar,” katanya lebih lanjut.

Menurutnya,warga yang pindah ke rumah susun, bila mau kerja dicarikan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan yang mau membuka usaha akan disiapkan modal, katanya.

“Efeknya saya dikatakan mau merobohkan Mesjid Luar Batang, justru kalau bersih menjadikan Mesjid Luar Batang enak dikunjungi, karena halamannya luas. Dan sejarahnya pendaratan pertama ke Betawi di daerah itu,” ujarnya.

Pemprov DKI setelah melakukan ekseskusi rumah di atas laut akan pasang turab beton, apabila dibongkar maka tidak akan bocor kalau air pasang sungai Ciliwung tinggi. “Tidak guna kita pompa karena airnya akan masuk terus,” ujar Ahok. (Setiawan)