KANALNEWS.co, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam mengusir pendatang ilegal di wilayah ibukota yang menempati tempat kumuh atau tanah negara pasca libur lebaran.

“Kalau dia ke tempat kumuh, menduduki tanah negara, akan kita usir,” kata Basuki ketika melepas keberangkatan Presiden Jokowi ke Singapura di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Ahok sapaan akrab Basuki menyatakan kalau pendatang tersebut punya keluarga dan tinggal di keluarga maka hal itu tidak masalah dan
Ia juga meminta jika ada pendatang ilegal yang menempati tempat kumuh atau tanah negara agar juga dilaporkan ke RT/RW setempat.

“Lapor RT/RW dulu. Kalau gak Kita langsung minta dinas terkait menangani, kita usir, kalau dia nggak ada ongkos kita kasih, anter pulang ke kampungnya,” kata Ahok.

Selain pengusiran, pendatang juga harus menandatangani surat pernyataan/ perjanjian tidak akan balik lagi dan jika masih melakukan kesalahan yang sama pihaknya akan mepidanakan dengan pasal penipuan kepada Pemprov DKI Jakarta.

Namun untuk memudahan para pendatang, Ia menyebutkan ada waktu dua minggu atau 14 hari sesuai UU untuk lapor diri.

“Agustus nanti setelah dua minggu kita lakukan ini,” katanya.

Sementara itu untuk pemberian fasilitas gratis bagi anggota TNI yang menumpang Bus Transjakarta, Ahok mengatakan mereka harus mengenakan seragam dan memiliki rekening Bank DKI.

“Kita minta buka rekening Bank DKI, karena nanti kalau kita bayar uang makan, untuk harian itu lewat bank, kalau pake bank DKI mereka bisa pakai kemudian tap di busway, begitu ditap tidak dikenakan potongan duit,” katanya.

Ia menyebutkankeharusan memakai seragam karena kalau tidak pakai seragam dikhawatirkan dimanfaatkan orang lain. (Herwan)