Oleh: Herwan Pebriansyah

KANALNEWS.co,  Yogyakarta – PT Sarihusada, perusahaan penghasil nutrisi ibu dan balita, mengajak wartawan dan bloggers pemenang lomba tulisan  menjelajahi Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul, dalam rangkaian  Nutritalk Jelajah Gizi 2012.

Selain menjelajahi pedesaan di Gunung Kidul rombongan juga blusukan ke pasar Agrosari dan juga mengunjungi pengrajin topeng di Desa Bobung.

Acara yang di gelar pada 2-4 November 2012 ini merupakan salah satu edukasi gizi yang langsung ke lapangan dan mengenal sumber gizi serta sumber pangan penduduk lokal. Selain Gunung Kidul rombongan juga akan menelusuri ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Program ini merupakan rangkain dari acara Nutritalk Jelajah Gizi dengan belajar langsung dilapangan, ini yang pertama kalinya kami digelar dan Gunung Kidul dipilih karena banyak pangan lokal yang menarik untuk dilihat dan dipelajari di wilayah ini,” kata Head of Corporate Affairs Division PT Sarihusada Arif Mujahidin di Gunung Kidul, Jumat (2/11/2012).

Nutritalk “Jelajah Gizi” merupakan program edukasi gizi untuk wartawan dan komunitas media sosial yang digelar secara rutin oleh Sarihusada dengan mendatangkan beragam pakar kesehatan, gizi dan sosial kemasyarakatan sebagai narasumber.

Pakar pangan dan gizi Prof yang juga Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor Ahmad Sulaiman yang juga turut dalam tinjauan kelapangan, akan menjadi narasumber dan akan memberi penjelasan seputar kandungan gizi, manfaat, serta keamanan pangan dari beragam masakan dan pangan yang ada di Gunung Kidul.

Selain itu, para peserta Nutritalk Jelajah Gizi Sarihusada akan diajak mencicipi pangan khas Gunung Kidul seperti beras merah (padi gogo), belalang goreng, ikan wader serta aneka makanan olahan yang terbuat dari singkong seperti tiwul dan gatot.

“Sumber pangan lokal jangan diremehkan karena walaupun terlihat sederhana, makanan-makanan ini memiliki kandungan gizi yang baik dan diperlukan tubuh baik gizi makro maupun mikro,” kata Prof. Ahmad Sulaiman.

Selain  itu, peserta juga diajak berbicara langsung dengan masyarakat serta tokoh-tokoh lokal mengenai tantangan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu yang dikunjungi adalah Bidan Listiyani yang mencoba mengatasi masalah kekurangan air dengan membangun sumur bor untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Keberadaan sumur bor bantuan Sarihusada serta ketekunan bidan Listiyani dalam membimbing masyarakat dalam pengelolaan air berhasil menurunkan resiko kematian ibu melahirkan di Desa Sambirejo, Gunung Kidul. Atas keberhasilan ini bidan Listiyani dianugerahi penghargaam Srikandi Award tahun 2009 serta GKPM Award dari CFCD. Dan Kemenko Kesra tahun 2012.

“Kami berharap program Nutritalk Jelajah Gizi ini bisa memberikan pengetahuan kepada wartawan serta blogger peserta acara yang selanjutnya akan menjadi sumber informasi untuk tulisan yang akan disebarkan kepada masyarakat,” tandas Arif.*