Kanalnews.co, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menegaskan bahwa dugaan pencemaran BPA ke dalam air tidak berdasar. Hal tersebut dia ungkapkan menyusul adanya isu dugaan pencemaran BPA dalam galon guna ulang.
“Belum ada data atau penelitian valid soal dugaan pencemaran BPA ke dalam galon,” kata Emma Rahmi Aryani di Jakarta, Kamis (8/12).
Emma menjelaskan, dari hasil penelitian-penelitian belum menggambarkan dititik mana proses pencemaran tersebut diduga terjadi. Apakah di tingkat produsen atau di distribusi. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut terkait tudingan pencemaran dimaksud.
Dia melanjutkan, karena saat ini banyak terlihat air minum dalam kemasan (AMDK) pada saat didistribusikan terpapar sinar matahari langsung. Belum lagi, sambung dia, pada saat di etalase pedagang eceran juga langsung terkena sinar matahari.
“Sehingga kami yang ada di tingkat kabupaten/kota berupaya dengan lintas sektor lain seperti perdagangan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan bagi distributor maupun UMKM/pengecer yang menjual AMDK,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa air kemasan galon guna ulang aman untuk digunakan baik oleh anak-anak dan ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax.
“(air kemasan galon guna ulang) Aman. Itu (isu bahaya air kemasan galon guna ulang) hoax,” tegasnya. (adt/rdy)