Foto: Dok. BPMI Setpres

Kanalnewa.co, BALI — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi, pada Senin, (2/9/2024).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Casablanca, Hotel Mulia Nusa Dua Bali tersebut, Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai Presiden Zimbabwe.

“Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehadiran Yang Mulia. Saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Emmerson Mnangagwa,” ujar Presiden Jokowi, dilansir dari siaran pers BPMI Setpres.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyoroti 3 isu utama kerja sama antara Indonesia dan Zimbabwe, diantaranya, pertama terkait bidang ekonomi. Ia menekankan pentingnya perjanjian perdagangan preferensial guna memperkuat sektor perdagangan kedua negara.

“Indonesia juga ingin bekerjasama di bidang farmasi. Dukungan Pemerintah Zimbabwe sangat dihargai,” jelas Presiden.

Kedua, sektor pertambangan,Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama dalam pengembangan litium Zimbabwe.

Presiden menyebut bahwa, pihaknya akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar mempercepat finalisasi nota kesepahaman terkait kerja sama tersebut.

Terakhir, kerja sama terkait pembangunan, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia siap memperkuat kerja sama dengan Zimbabwe melalui program yang disesuaikan dengan kebutuhan Zimbabwe melalui mekanisme Indonesia Aid.

Presiden Joko Widodo agar Wakil Presiden Mohadi mendukung dan memastikan kelancaran serta keberhasilan kerja sama strategis tersebut.

“Pengembangan e-procurement di Zimbabwe bisa berpotensi menjadi salah satu proyek strategis kita. Saya meminta dukungan Yang Mulia terkait hal ini,” ungkap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (aof)