Kanalnews.co, JAKARTA– Program makan siang gratis yang digaungkan Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah dimatangkan. Pengkajian program makan siang gratis dilakukan oleh Bappenas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan kajian Bappenas meliputi target penerima makan siang gratis hingga nilai gizi yang diberikan.
“Pertama, siapa targetnya, siapa yang paling pantas dapat itu, kemudian frekuensinya seminggu sekali dua kali? Kemudian standar gizi berapa kalori yang diberikan apakah 40 persen? 50 persen?” kata Suharso Monoarfa seusai acara Musrenbangnas 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024).
Ia juga menginginkan agar bahan-bahan pangan yang digunakan berasal dari lokal. Dengan begitu, dapat berdampak bagi kemajuan daerah.
“Kemudian pangannya harus yang ada di lokal, jangan sampai beli tempe dari tempat lain, beli tahu dari tempat lain, beli ikan dari tempat lain, tetapi di tempat itu sendiri supaya bisa menumbuhkembangkan daerah,” jelasnya.
Terkait dana, Suharso menilai program besar tersebut tidak bisa dilaksanakan secara terpusat. Untuk itu, penggunaan dana BOS sedang dipertimbangkan.
“Kemudian terkait pengorganisasian pelaksanaan, kita punya pengalaman terkait BOS (Bantuan Operasional Sekolah), kita akan timbang itu, karena tidak bisa kita sentralisir,” ujarnya.
Ia menegaskan semua program Presiden Prabowo, khususnya yang ada di dalam Astacita, akan dikaji sesuai dengan kemampuan fiskal pemerintah. Sebab, pemerintahan Prabowo yang akan mengerjakan rencana kerja pemerintah (RKP) 2025 yang kini disusun Bappenas.
“Semua program tentu ditimang sesuai dengan peraturan yang ada dan kemampuan fiskal. Astacita-nya Presiden terpilih Prabowo itu dimasukkan diintegrasikan dengan rencana kerja pemerintah 2025 karena beliau yang akan melaksanakan kerja kerja konstitusional,” katanya. (ads)