Foto Biro Pers Sekretariat Presiden

Kanalnews.co, JAKARTA– Kematian puluhan petugas KPPS Pemilu 2024 menjadi perhatian khusus pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengusulkan agar ada seleksi kesehatan bagi petugas Pemilu.

“Saya mengusulkan supaya untuk memastikan para petugas ad-hoc Pemilu ini kondisinya fit, sehingga harus ada seleksi kesehatan untuk mereka yang menanggung penyakit. Khususnya komplikasi atau komorbid tertentu sebaiknya ada batas tertentu, bisa jadi petugas atau tidaknya,” kata Muhadjir di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).

Ia mengungkapkan mayoritas petugas pemilu yang meninggal karena penyakit komorbid. Untuk itu, rekam medis bisa menjadi syarat wajib petugas pemilu ke depannya.

“Standar dari tes kesehatan calon petugas ad-hoc pemilu ini harus ketat, mungkin tidak seketat calon taruna tetapi paling tidak harus mendekatilah karena mereka dalam waktu yang cukup lama dia harus bekerja secara spartan. Belum lagi tambah pikiran, belum lagi menghadapi kasus-kasus berat yang ada di lapangan, tekanan-tekanan publik juga,” katanya.

Muhadjir juga mengusulkan ada asuransi jaminan ketenagakerjaan untuk para petugas Pemilu mendatang.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan ada 90 petugas Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia. Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menjelaskan data tersebut terhitung mulai 14 hingga 22 Februari 2024.

Petugas TPS terdiri dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban TPS. Kejadian ini tentu menjadi catatan kelam di tengah hiruk pikuk Pemilu 2024. (ads)