Kanalnews.co, MALANG– Presiden RI Joko Widodo menyoroti beberapa sudut Stadion Kanjuruhan yang dianggap menjadi pemicu ratusan nyawa melayang. Pintu terkunci dan tangga tajam.
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu menyebabkan 131 orang meninggal dunia. Kejadian bermula ketika Aremania merangsek ke dalam lapangan sehingga aparat berusaha memukul mundur suporter. Pada akhirnya, polisi mengeluarkan gas air mata ke arah suporter di tribun.
Penembakan gas air mata yang dilakukan aparat diduga menjadi penyebab meninggalnya ratusan orang karena kesulitan bernapas dan berdesak-desakan.
“Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail, tetapi sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam ditambah kepanikan yang heboh,” jelas Jokowi saat di Stadion Kanjuruhan Malang, seperti dilansir detikJatim, Rabu (5/10).
Namun, Jokowi menyerahkan hal itu kepada tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF). Tim yang diketuai Menko Polhukam Mahfud Md itu berjanji kurang dari satu bulan akan membeberkan hasil investigasi.
“Tapi itu saya hanya melihat lapangannya, tetapi itu nanti disimpulkan oleh tim gabungan independen pencari fakta,” katanya menambahkan. (ads)