Kanalnews.co, JAKARTA- Polda Jawa Barat angkat bicara terkait pengakuan salah satu terpidana pembunuhan Vina dan Eky yang mengaku menjadi korban salah tangkap. Kabid Humas Polda Jabar Jules Abraham Abast meminta masyarakat menahan diri karena siapapun bisa melakukan penggiringan opini.
Salah satu terpidana kasus pembunuhan pasangan kekasih Vina dan Eky di Cirebon, Saka Tatal, mengaku menjadi korban salah tangkap oleh pihak kepolisian. Ia mengaku tidak mengenal sosok kedua korban.
“Sama korban saya enggak kenal, saya bingung dan takut saat itu. Karena saya dipaksa sampai dipukul, ditendang, disetrum disuruh ngaku,” ujarnya beberapa hari lalu.
Kombes Jules Abraham Abast menilai siapapun bisa membangun opini. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tak langsung termakan opini yang belum terbukti kebenarannya.
“Kalau informasi dengan opini yang dibangun dari pihak manapun, kami minta masyarakat menahan diri,” ungkap Jules Abraham Abast, Rabu (22/5).
Jules menegaskan kepolisian masih bekerja membongkar kasus pembunuhan Vina. Ia berjanji akan transparan membuka kasus kematian Vina yang kembali viral.
“Kami akan bekerja sebaik mungkin dan transparan,” katanya.
Sebelumnya, polisi baru saja menangkap satu dari tiga tersangka yang sempat buron delapan tahun, Pegi Setiawan alias Perong. Polisi menyebut Pegi menyamar sebagai kuli bangunan. (pht)