
Kanalnews.co, JAKARTA– Pemanggilan Muhammad Rafli oleh pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia menimbulkan kontroversi. Pemain Arema FC itu dianggap ‘pemain titipan’ karena penampilannya sejauh ini belum memuaskan.
Seperti diketahui, Rafli masih mandul bersama Arema FC di Liga 1 2022/2023. Pemain berusia 23 tahun itu nihil gol dan assist dalam enam partai.
Rafli menjadi satu-satunya striker Timnas Indonesia yang masih tumpul. Tiga bomber Skuad Garuda lainnya yaitu Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, dan Ramadhan Sananta sudah membuka pundi-pundi golnya.
Dimas Drajad bahkan menjadi ujung tombak Timnas Indonesia paling subur dengan empat gol. Disusul Sananta dengan tiga gol, dan Dendy dengan dua gol.
Pertanyaan lain muncul kenapa Shin Tae-yong tak memilih memanggil pemain lain seperti Ilija Spasojevic, Ahmad Nur Hardianto, hingga Wildan Ramdhani.
Spaso sudah membuat tujuh gol untuk Bali United. Sementara Ahmad Nur Hardianto bikin empat gol dengan Borneo Samarinda FC, dan Wildan menyumbangkan empat gol untuk Persita Tangerang.
Dugaan Rafli adalah ‘pemain titipan” kemudian muncul. Sebagai informasi, Rafli merupakan menantu dari Iwan Budianto yang merupakan Wakil Ketua Umum PSSI.
Namun Shin Tae-yong membantah dugaan tersebut. Ia menegaskan Rafli memiliki potensi yang bisa dikembangkan di timnas.
“Saya melihat Rafli mempunyai potensi. Memang, saat ini performanya tidak begitu baik di BRI Liga 1,” ujar Shin Tae-yong, saat sesi jumpa pers, Jumat (23/9).
“Tetapi, saya sebagai pelatih dalam membuat tim itu, melihat secara keseluruhan, bukan hanya satu sebagian kecil saja,” katanya menambahkan.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga sudah tahu kemampuan Rafli. Sebab beberapa kali diberikan kesempatan dalam pemusatan latihan (TC) maupun pertandingan Timnas Indonesia.
“Memang, saya memercayai Rafli dan selama ini juga sudah mengikuti TC dan turnamen bersama dia. Jadi, jangan ada salah sangka karena saya pasti akan melihat keseluruhan tim, bukan masing-masing pemain,” kata juru taktik berusia 52 tahun itu.