
Kanalnews.co, JAKARTA– Psikolog anak angkat bicara terkait rencana masuk sekolah jam 5 pagi di Nusa Tenggara Timur. Kebijakan itu dianggap bisa menganggu mental anak.
Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat membuat kebijakan untuk siswa SMA/SMK masuk sekolah menjadi pukul 5 WITA. Hal tersebut diklaim demi membangun kedisiplinan dan etos kerja siswa.
Kebijakan tersebut lantas mengundang beragam tanggapan. Mayoritas orang tua keberatan, termasuk soal kesehatan dan keselamatan anak berangkat sekolah masih dalam kondisi gelap.
Psikologi Anak dan Keluarga, Samanta Elsener M Psi mengungkapkan kebijakan itu dapat berdampak anak akan kekurangan tidur. Sebab anak di bawah 18 tahun membutuhkan waktu tidur hingga 10-13 jam.
“Kalau dari penelitian, sebenarnya anak itu nggak boleh terlalu lama jangka waktu belajarnya. Jam 5 itu terlalu pagi, dan anak aja bangun itu idealnya jam 6, jam 7 pagi,” katanya kepada wartawan.
Tak hanya itu, kesehatan mental juga akan terganggu. Anak bisa depresi dan kesulitan konsentrasi.
“Kalau kekurangan tidur, nanti komposisi hormonal anak itu jadi nggak balance dan itu bisa menyebabkan masalah kesehatan mental juga yang serius,” pungkasnya.