Kanalnews.co, JAKARTA– Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara terkait ramainya reaksi negatif di media sosial terkait keputusan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia. Erick meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan dulu kepada pelatih asal Belanda tersebut.
Ia menyayangkan publik yang menyampaikan ujaran kebencian kepada Kluivert. Erick menilai pergantian pelatih adalah sesuatu yang biasa dalam sepakbola.
“Beri kesempatan. Kita jangan jadi masyarakat yang kejam, kita kembalikan proporsional,” kata Erick Thohir dikutip dari wawancaranya dalam siniar Liputan6.
“Jangan ada hate speech, pembunuhan karakter. Dinamika (pergantian pelatih) itu kan biasa di sepakbola,” tegasnya.
Menteri BUMN itu mengungkapkan tak sembarangan memilih pelatih. Salah satu pertimbangannya adalah faktor ruang ganti.
Dengan memilih Kluivert yang merupakan mantan pemain Barcelona dan berasal dari Belanda, Erick berharap timnas Indonesia bisa lebih bersinergi. Sebab, mayoritas pemain diaspora Indonesia dari Belanda.
Dalam sebuah tim, menurut Erick ada faktor lain yang penting yaitu pelatih bisa menguasai ruang ganti. Sebagai contoh yang dialami Zinedine Zidane yang sukses bersama Real Madrid, padahal ia tidak memiliki pengalaman sebagai pelatih.
“Prioritas adalah Eropa, lalu Belanda. Saya sempat wawancara Spanyol, Italia, tapi nanti kulturnya beda lagi, itu (masalah) lagi. (Pelatih) harus menguasai kamar ganti.”
“Ada yang debat track record Patrick. Lho, banyak pelatih yang belum terkenal bisa kuasai kamar ganti Zidane? Kan tidak ada track manajer, tiba-tiba oke. Ada di kantor bilang Real Madrid itu pelatihnya tidak taktikal, tapi bisa kuasai kamar ganti. Benar juga. Inilah dinamika,” kata Erick Thohir. (pht)