Foto dpr.go.id

 

Kanalnews.co, JAKARTA- Kepala Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid membongkar skenario Koalisi Besar. Ia melihat adanya aroma kesepakatan capres akan berasal dari KKIR, sementara cawapres dari KIB.

Hal itu setelah ia menanggapi pertemuan Ketum Airlangga Hartato dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) beberapa waktu lalu.

“Pertemuan Pak Airlangga dan Cak Imin masih dalam rangka menyamakan frekuensi dan tindak lanjut koalisi inti antara Golkar dan PKB dalam menuju koalisi besar, yaitu integrasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” kata Nusron saat dihubungi, Jumat (26/5/2923).

Nusron mengatakan komitmen Golkar ingin membangun koalisi besar yang menjadi poros alternatif pada Pemilu mendatang. Ia menilai kehadiran poros alternatif dapat mengakhiri polarisasi politik yang terjadi.

“Poros yang mencoba mengakhiri polarisasi politik yang terjadi selama 10 tahun terakhir. Poros yang akan menyatukan Indonesia lagi dan menciptakan konsolidasi antar komponen bangsa,” kata dia.

Menurutnya Airlangga cocok mendampingi Prabowo Subianto. Dengan demikian, KKIR dan KIB menjadi gabungan Koalisi Besar.

“Sikap Golkar masih bersikukuh. Karena ini adalah gabungan dua koalisi menjadi bangunan koalisi besar, maka menjadi ideal kalau Presiden dari KKIR dan Wapres dari KIB. Harapan kami, Presiden Prabowo dengan Wapresnya Airlangga Hartarto,” kata Nusron.

“Prabowo dari Gerindra sebagai representasi kekuatan terbesar dari KKIR. Airlangga Hartarto, Ketum Golkar, representasi terbesar dari KIB. Maka sudah klop dan wajar,” dia menambahkan.