Foto PSSI

 

Kanalnews.co, JAKARTA– Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyakini FIFA akan otomatis mencoret JIS jika melihat kondisi saat ini. Untuk itu, ia ingin rencana renovasi JIS tak perlu diperdebatkan.

“Nah, kemarin dibilang, jangan dipolemikkan antara JIS dan U-17. Ini niatnya supaya JIS bisa dipakai U-17. Nah, niatnya itu. Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman (sama) saya, dicoret, dicoret, gitu,” kata Erick Thohir kemarin.

Menurutnya salah satu kendala JIS adalah rumput. Hal itu tidak bisa terelakkan karena kondisinya memang harus direnovasi.

“Nah, nawaitu, niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS ini bisa menjadi bagian kualifikasi. Nah, rumput misalnya, kan itu jelas. Kita nggak usah berdebat berjenis-jenis rumput,” kata dia.

“Rumput itu ada yang kuat matahari lama, ada yang kuat matahari sedikit, gitu kan. Rumput yang di JIS itu, lihat di lapangan latihan. Rumput yang dipakai di dalam, di lapangan latihan bagus, karena mataharinya cukup. Ketika yang di dalam, mataharinya kurang. Jadi rumputnya tidak bisa beradaptasi, perlu rumput jenis lain,” katanya.

Erick ingin upaya renovasi JIS tak lain agar berstandar FIFA. Dengan demikan, stadion tersebut bisa lolos verifikasi untuk digunakan.

“Ini bukan salah-salahan. Kita mau supaya ini lolos, termasuk stadion-stadion yang ada nanti di Jawa Barat, di Surabaya. Misalnya contoh stadion Surabaya sudah lolos U-20, tapi tiba-tiba dipakai main, rusak, gitu, ya kan namanya rumput rusak, lapangan titik-titiklah, nanti, bilang ini nggak sesuai, mesti diperbaiki. Saya bilang, kita harus melakukan, sebelum FIFA datang, kita bagusin dulu lapangan yang kita dorong ada 6-8 lapangan,” kata dia.

Tak hanya itu, Erick juga menyinggung sikap FIFA yang tidak menghukum Indonesia, meski telah beberapa kali melakukan kesalahan. Sebab, FIFA melihat Indonesia punya rencana besar di 2045.

“Kalau saya simpel, bahwa sesuai dengan blue print daripada PSSI dengan FIFA, waktu itu kita terselamatkan, tidak mendapat hukuman, bayangin lho, Kanjuruhan nggak dihukum, gagal ‘titik-titik’ nggak dihukum. Itu kan jangan juga kita jadi anak emas tapi dimusuhin juga anggota FIFA. Berarti, kalau gitu, FIFA nggak punya standar? Oh nggak boleh,” kata Erick.

“Nah, kenapa waktu itu kita nggak dihukum, adalah memberikan blue print, memberikan olahraga 2045 plus renovasi stadium sebanyak 22 untuk supaya standar internasional. Ini bedain internasional sama FIFA, beda lho, ini jangan sampai…,” ujarnya. (ads)