Kanalnews.co, JAKARTA– Kebijakan naturalisasi pemain PSSI mendapatkan kritikan dari anggota Komisi X DPR RI, Nuroji. Ketum PSSI Erick Thohir menyakini kebijakan tersebut tidak salah.
Kritikan Nuroji itu disampaikan dalam rapat kerja Komisi X saat membahas Mees Hilgers dan Eliano Reijnders pada, Selasa (17/9/2024). Ia menyebut kebanggaan terhadap timnas Indonesia berkurang karena tim mayoritas diisi oleh pemain naturalisasi.
Ia mengingatkan PSSI agar tidak terus-terusan melakukan naturalisasi pemain. Nuroji meminta pembinaan pemain lokal menjadi fokus utama.
“Saya rasa di era demokrasi perbedaan pendapat itu sebuah hal yang maklum. Tetapi saya dari PSSI dan saya yakin Pak Menteri (Menkumham, Supratman Andi Agtas), Pemerintah, kita harus mempunyai target untuk perbaikan prestasi timnas. Itu yang utama,” kata Erick Thohir di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
“Cara-caranya pun terhormat. Kenapa? Aturan FIFA menjelaskan setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain. Kita bisa melihat tim nasional Belanda sendiri, itu banyak keturunan Suriname,” ujarnya.
Dijelaskannya, kebijakan naturalisasi tidak hanya dilakukan oleh Indonesia. Akan tetapi, sudah lebih dulu oleh negara-negara besar lainnya.
“Pemain tim nasional Perancis juga banyak dari negara tentu koloninya mereka. Tim nasional Spanyol juga pernah menarik Diego Costa dari Brasil. Tim nasional Italia pernah juga menarik pemain Argentina,” katanya.
“Sepakbola itu merupakan event global dan semua terbuka menurut aturan FIFA. Yaitu pemain naturalisasi yang bermain di liganya selama 5 tahun atau yang punya darah bapak, ibu, kakek, nenek,” kata Erick Thohir.
“Nah kebetulan saya dan Pak Menteri komitmennya sama. Kami ingin memfokuskan semua talenta terbaik bangsa Indonesia yang ada di luar negeri untuk memperkuat tim nasional. Yaitu pilihannya yang mempunyai darah Indonesia,” tuturnya. (pht)