Kanalnews.co, JAKARTA– Cabang olahraga pickleball masuk cabor eksibisi pada Olimpiade 2028 Los Angeles, Amerika Serikat. Ini menjadi kesempatan besar bagi Pengurus Besar Indonesia Pickleball Federation (PB IPF) untuk berusaha menggencarkan sosialisasi memperkenalkan cabor ini kepada masyarakat di tanah air.
Bagaimana caranya? selain memperbanyak ompetisi dan sarana, PB IPF juga ingin agar pickleball bisa disosialiasikan ke sekolah-sekolah agar semakin banyak bibit atlet yang bisa bermunculan.
“Kita berusaha agar pickleball ini makin dikenal luas. Lewat berbagai komunitas dan tentu harus ada promosi ke sekolah-sekolah.” ujar Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Indonesia Pickleball Federation (PB IPF), Harlin Rahardjo saat menggelar ujicoba lapangan dan buka puasa bersama bersama selebriti dan media di Lapangan pickleball Vata Courts Graha Capital 2, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (13/4) sore.
Pickleball merupakan cabang olahraga yang menggabungkan elemen dari bulu tangkis, tenis, dan ping pong. Olahraga ini menawarkan permainan yang menyenangkan sekaligus inklusif bagi semua usia.
Harlin menyebut pickleball sangat mudah dimainkan karena tidak membutuhkan ruang lapangan yang tidak terlalu besar dengan ukuran lapangan sama dengan bulu tangkis.
Peraturannya juga mirip dengan bulu tangkis, baik dari segi cara menghitung maupun konsep permainannya. Hitungan poin menggunakan pola pindah bola sampai angka 15 atau selisih 2 poin seperti aturan hitungan bulutangkis lama.
Selain itu, olahraga ini sangat inklusif, bisa dimainkan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia, karena memiliki dampak yang lebih rendah.
“Ini olahraga mudah yang bisa dimainkan dengan cepat. Contohnya seperti rekan-rekan pemula, pegang raket langsung bisa bermain,” ujar Harlin.
Mengenai peralatan, juga terbilang ramah kantong mulai Rp300 ribuan untuk harga sebuah raket. Saat ini, lapangan pickleball juga banyak dihadirkan bersama dengan lapangan bulutangkis karena luasnya hampir sama.
Artis cantik, Marini Zumarnis turut menjalan arena pickleball di Vata Courts Graha Capital 2. Ia mengakusangat tertarik bisa memainkan olahraga pickleball tersebut.
“Tidak sulit memainkannya, saya lihat sebentar langsung tertarik. Pokoknya ini olahraga seru buat hang out bareng teman-teman dan juga pas ini untuk sosialita,” tuturnya.
“Apalagi lapangannya ada di tengah kota yang mudah dijangkau di Kemang. Berada di roof top lantai 4 Graha Kapital 2, pas buat olahraga sambal santai menikmati kota Jakarta,” imbuh Marini.
Pickleball mulai masuk Indonesia dari 2019. Olahraga yang ditemukan di Amerika Serikat ini tengah menjamur di universitas-universitas di seluruh Indonesia dan sudah digemari masyarakat.
Pickleball dipertandingkan sebagai pertandingan eksibisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 dan PB IPF memproyeksikan untuk mengirimkan atlet cabang ini dalam Olimpiade Los Angeles 2028.
Pickleball lahir di Amerika Serikat pada tahun 1965 dan kini menjadi olahraga yang sangat populer di negara asalnya. Bahkan, ajang bergengsi seperti Pickleball Slam yang digawangi oleh legenda tenis Andre Agassi dan Steffi Graf semakin mengukuhkan popularitas olahraga ini di Negeri Paman Sam.
Di Indonesia, pickleball mulai diperkenalkan pada 2019 oleh seorang akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang kala itu mempelajarinya di Cina. Menurut Harlin, ada peluang besar bagi pickleball masuk ke Olimpiade Los Angeles 2028 sebagai cabang eksibisi, mengingat popularitasnya yang tinggi di Amerika Serikat.
“Jika eksibisi ini berjalan sukses, besar kemungkinan pada Olimpiade 2032 pickleball sudah bisa dipertandingkan secara resmi. Ini seperti bulu tangkis dulu, yang pada 1988 hanya eksibisi dan kemudian pada 1992 mulai resmi dipertandingkan,” katanya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Federasi Pickleball Indonesia saat ini adalah mencetak atlet dari usia dini. Sejauh ini, kebanyakan atlet pickleball berasal dari latar belakang squash, tenis, atau bulu tangkis. (ads)