Kanalnews.co, BEKASI – Menjelang peringatan 3 tahun, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama pemerintah daerah dan stakeholder pangan meninjau langsung pasar-pasar. NFA ingin
memastikan kewajaran harga dan ketersediaan pangan pokok strategis, serta keamanan terhadap pangan segar.
“Langkah hari ini merupakan pelaksanaan amanah dari Kepala Badan Pangan Nasional Bapak Arief Prasetyo Adi yang merupakan juga arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kaitannya dengan bagaimana pemerintah dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga mulai dari tingkat petani hingga konsumen. Hal yang perlu dipastikan adalah harga pangan yang wajar dan juga keamanan pangan yang diedarkan,” ujar Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA Nita Yulianis seusai meninjau Pasar Baru, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (23/7/2024).
“Hari ini (kemarin) bersama dengan seluruh stakeholder terkait, didampingi juga Satgas Pangan Polri, hasil tinjauannya secara keseluruhan pangan berada pada kondisi yang stabil. Secara umum harga pangan sudah terpantau dan pasokan juga aman. Seperti beras, tadi kami pantau yang medium ada di kisaran Rp 12.000 sampai 13.000 per kilo. Kemudian yang premium Rp 14.000 sampai sekitar 16.000 per kilo. Terkecuali tadi cabai rawit ada di harga Rp 75.000 sampai 80.000 per kilo. Ini perlu kita intervensi karena mungkin demand meningkat, biasanya menjadi pendorong naiknya harga,” terangnya.
Salah satu strategi pemerintah dalam upaya intervensi dalam pengendalian fluktuasi pangan adalah melalui skema Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Melalui skema FDP ini, Nita berharap pemindahan stok pangan dari daerah sentra produsen ke daerah yang mengalami fluktuasi harga, dapat teratasi karena biaya transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Dengan demikian, harga pangan yang dikirim dapat lebih efisien.
Untuk komoditas cabai turut pula telah dilaksanakan FDP. Cabai merah keriting sebanyak 28,6 ton telah disalurkan dan sebanyak 2 ton cabai rawit merah juga telah dimobilisasi ke daerah-daerah yang mengalami defisit. Secara keseluruhan, total FDP dengan berbagai komoditas pangan sebanyak 163,3 ton yang terdiri dari beras, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, gula, minyak goreng, telur ayam ras, dan sayuran.
Dari segi keamanan pangan, hasil uji cepat terhadap pangan segar yang dijadikan sampel hari ini, nihil dari residu pestisida dan formalin.
“Pemantauan bersama hasil pengujian untuk formalin, hasilnya negatif. Begitu pula pada hasil tes residu pestisida. Cek keamanan pangan sendiri idealnya memang ada pemeriksaan rutin, sehingga ini reguler bersama pemerintah daerah. Tapi mungkin tidak setiap hari, karena pedagang bisa komplain. Intinya pemerintah akan terus menaruh fokus pada keamanan pangan segar yang dikonsumsi masyarakat luas,” tegas Direktur Nita.
Dengan menghadirkan mobil laboratorium keliling, telah dilaksanakan uji cepat terhadap beberapa sampel pangan segar di Pasar Baru hari ini. Adapun dalam pengujian pangan segar hari ini antara lain sampel dari tomat, wortel, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah keriting dinyatakan bebas dari residu pestisida. Sementara uji cepat pada sampel daging ayam dan ikan kembung juga dinyatakan bebas formalin
Melalui fasilitas mobil laboratorium keliling menjadi upaya penguatan NFA untuk memfasilitasi sarana prasarana keamanan dan mutu pangan. Sampai 2024 telah ada 17 unit yang tersebar di berbagai daerah. Di dalam mobil laboratorium keliling dilengkapi beberapa peralatan antara lain rapid test reader, timbangan analitik, vortex mixer, dan rapid test serta alat pendukung.
Dengan laboratorium yang memiliki kemudahan mobilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan frekuensi sampling di berbagai tempat peredaran, meningkatkan respon cepat pengawasan beserta tindak lanjutnya, dan jadi bentuk kehadiran pemerintah dalam menjamin keamanan pangan segar.
Selanjutnya Satuan Tugas Pangan Kepolisian Republik Indonesia (Satgas Pangan Polri) yang dihadiri Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Eka Mulyana menjelaskan pihaknya melakukan pendampingan guna memastikan ketersediaan pangan pokok strategis bagi masyarakat.
“Kaitan dengan tugas kami di Satgas Pangan selain menjaga kestabilan harga dan ketersediaan, kami juga melakukan pendampingan dalam rangka cek keamanan pangan. Tadi kita lihat bahwa di Pasar Baru ini aman. Kita harus jaga bersama supaya produk yang ada di masyarakat itu betul-betul terjaga, baik standar kualitas keamanan maupun kesehatannya. Terkait ketersediaan pangan juga aman, masyarakat tidak usah khawatir,” ucap Eka.
Kegiatan itu turut dihadiri antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bekasi Herbert Panjaitan, Pimpinan Cabang Bulog Karawang Umar Said beserta segenap tim NFA dan Pemerintah Kota Bekasi serta pengelola Pasar Baru. (ads)