KANALNEWS.co, Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Bina Kontruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Danis H. Sumadilaga, mengatakan, sektor konstruksi memerlukan pembiayaan yang teramat mahal yang, kini masih bergantung pada APBN, sehingga diperlukan upaya bagaimana pembiayaan di sektor konstruksi ini diambil alhi pihak swasta melalui penanaman modal.

Danis H. Samadilaga mengemukakan hal di atas kepada wartawan usai menghadiri seminar bertajuk “Peluang Kontruksi Melalui Investasi” yang digelar oleh Asosiasiasi Konstruksi Indonesia (AKI) berkaitan dengan perayaan Hari Jadi AKI ke – 44 yang berlangsung di Hotel Le Meridian, Jakarta, Kamis (2/11).

“Regulasinya telah mendukung akan tetapi sektor konstruksi membutuhkan pendanaan yang besar. Nah, bagaimana swasta dapat masuk menjadi investor. AKI kini memiliki anggotan 183 kontraktor. Mereka ini ‘kan punya potensi, punya kapasitas dan punya pengalaman, makanya mereka kita dorong untuk masuk menjadi investor,” kata Danis.

Menurutnya, pemerintah secara aktif memberikan dukungan penuh kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di sektor infrastruktur. Melaui regulasi, skema pembiayaan alternatif, penyediaan alat berat, pembebasan lahan melalui dana talangan LMAN dan juga skema Viability Gap Fund (VGF), ini diharapkan investor mau berinvestasi pada pembangunan infrastruktur.

Plt Dirjen Bina Konstruksi Danis H saat menerima Plakat dari Ketua Umum AKI, Budi Hartono

Di Korea dan di negara-negara lain, kontraktor-kontraktor, kata Danis, terus membesar. Sekarang, mereka menjelma menjadi investor proyak pembanguan infrastruktur. Nah, di kita, bukan tidak mungkin hal sama terjadi… kita butuh infrastruktur,” kata Danis.

PT.  Waskita Karya (Persero)  tercatat sebagai market leader dalam proyek konstruksi pembangunan jaringan tol trans Jawa. Dari 10 ruas tol yang saat ini masih dalam tahap konstruksi, tercatat 8 ruas diantaranya digarap oleh emiten berkode saham WSKT tersebut. Tak hanya menjadi kontraktor pelaksana, WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road juga tercatat sebagai investor pada proyek-proyek tol tersebut.

Berdasarkan data yang dimiliki Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ), WSKT saat ini terlibat dalam pembangunan 8 ruas tol Trans Jawa, yaitu Tol Pejagan-Pemalang, Tol Pemalang-Batang, Tol Batang-Semarang, Tol Semarang-Solo, Tol Solo-Ngawi, Tol Ngawi Kertosono,Tol Gempol-Pasuruan, dan Tol Pasuruan-Probolinggo.

Selain pada ruas tol yang termasuk dalam jaringan Trans Jawa, WSKT juga diketahui terlibat dalam konstruksi ruas tol Cimanggis-Cibitung, Tol Bekasi-Cawang_Kampung Melayu (Becakayu), Tol Depok-Antasari (Desari), Tol Ciawi-Sukabumi, serta jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated. (mulkani)