KANALNEWS.co, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti secara resmi membuka pameran Nautika Rasa, Seni Rupa dan Imaji Bahari. Pameran yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia itu berlangsung pada 13-25 September 2016.

“Orang yang dekat dengan seni selalu awet muda, segar dan semakin ceria. Melalui seni otak kanan dan kiri ada keseimbangan,” kata Susi dalam kata sambutannya saat membuka Pameran di Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Susi mengatakan, pekerjaannya sebagai pembantu Presiden Jokowi pada Kabinet Indonesia Kerja membuat otak kanannya bekerja lebih keras dalam menghalau ilegal fishing yang banyak merampas keindahan bawah laut Indonesia yang bernilai milyaran dolar dengan segala cara baik melalui politik, diplomasi.

“Hasil laut kita terambil isinya. Didalam birunya laut mengintai pemburu-pemburu rente yang akan membawa ikan dan hasil laut kita keluar negeri,” kata Susi lebih lanjut.

Susi menyatakan, Indonesia terkenal dengan laut dengan nyiur melambainya, dan Presiden Jokowi telah menetapkan masa depan Indonesia ada dilaut dan fokus pembangunan dari laut. Namun Ia menggaris bawahi jika 100 anak yang diberikan alat gambar yang hampir seluruh anak-anak akan menggambar pemandangan alam, gunung, rumah gubuk dengan pematang sawahnya.

“Jadi besar kemungkinan anak-anak tidak akan menggambar laut dan keindahannya. Saya berharap hari ini saya mendapat keindahan yang akan membuat otak kanan dan kiri menjadi balance, Indonesia makin hebatm beradab dan berestetika,” kata Susi

Pameran yang diikuti 120 orang peserta yang terdiri dari alumni Bale Seni Barli Kota Baru Parahiyangan bekerjasama dengan Ikatan Wanita Pelukis Indonesia serta undangan khusus itu dari berbagai latar belakang itu menampilkan berbagai karya seniman lukis, gambar, patung, video art dan karya seni instalasi dengan kurator Rizki Akhmad Zaelani.

Berbagai kegiatan akan dilakukan selama berlangsungnya pameran Nautica Rasa yang menghubungkan dua pokok yang berhubungna dengan laut dan perasaan itu diantaranya demo melukis bersama pelukis Men Segan pada Kamis (22/9) dan diskusi seni yang akan dipandu kurator, Minggu (25/9).

Yeni Fatmawati salah seorang peserta pameran menyatakan senang bisa memamerkan karya seninya di Geleri Nasional. Wanita berhijab yang kini lebih fokus di bidang aktivis seni dan juga pengacara korporasi itu pernah menjabat berbagai jabatan penting di berbagai perusahaan multinasional dan waktunya selalu tersita dengan pekerjaan.

“Dari kecil saya penyuka lukisan. Nah, beberapa tahun belakangan ini saya belajar dan mendalami seni melukis juga mematung. Ada kepuasan batin yang saya rasakan. Ternyata melukis itu sangat menyenangkan. Melukis juga mampu mengasah otak,” katanya

Istri tokoh nasional Fahmi Idris itu bergabung dengan deDada Studio pada 2014 dan mengadakan pameran tunggal pada 2015 serta  mengikuti Sculpture Workshop at Edwin Gallery dan meluncurkan buku kumpulan puisi.

“Tidak mudah ikut pameran di Galeri Nasional. Semua peserta telah melalui seleksi kurator,” katanya.

Tamu penting yang menghadiri acara pembukaan diantaranya, Kepala Geleri Nasional TB Andre Sukmana, ibu Nakis Barli, dan beberapa mantan Menteri HS Dillon, Fahmi Idris dan tamu undangan lainnya.

Berbagai karya seni lukisan yang dipamerkan diantaranya berjudul ‘Terumbu karang’ karya Mulyadi, ‘Makasar’ karya Moelyoto Karno Soetjitro, ‘Puji Syukur Hasil Yang Melimpah’ karya Iyan Titan, ‘Berlabuh’ karya Yeni Fatmawati dan ‘Turtle#2’ karya Candra Maulana serta lukisan lainnya.

Karya perupa yang ditampilkan diantaranya ‘Sail Away’ karya Mata W. Suharmoko, ‘Ship of Hope’ karya Sita Satar, ‘Sole of The Abyss’ karya Dahlia Sardjono serta karya perupa lainnya. (Herwan)