Kanalnews.co, JAKARTA – Masyarakat dunia termasuk Indonesia geram dengan agresi militer Israel ke Palestina. Publik jagad dunia pun lantas meluncurkan kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel.
Salah satu produk yang dihindari publik yakni Le Minerale lantaran PT Mayora sebagai induk perusahaan mereka terbukti beroperasi langsung di Israel. Artinya, tidak menutup kemungkinan Le Minerale juga mendukung pendudukan Israel di tanah Palestina.
Operasional perseroan dengan emiten MYOR di daerah zionis diangkat oleh akun tiktok @adiiimu_. Unggahan tersebut meminta masyarakat untuk waspada dengan brand mengaku lokal namun ternyata mendukung Israel.
“Harus lebih teliti. Ada beberapa produk asing pro is yang katanya ngaku lokal,” tulis pemilik akun @adiiimu_.
Unggahan tersebut lantas viral dan mendapat tanggapan beragam dari masyarakat maya. Mereka mengaku kaget dan kecewa lantaran Le Minerale diduga ikut mendukung penjajahan Israel ke Palestina.
Masyarakat mengaku siap meninggalkan Le Minerale dan beralih ke produk lain. Terlebih, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa haram dukungan terhadap Israel dan membeli produk dari produsen yang secara nyata terafiliasi dan menyokong agresi Israel ke Palestina.
“Lah, kalo beroperasi di Israel, nyumbang duit ke mereka juga dong!?” ketus salah seorang pengguna Tik Tok @candy.
“Stop beli le minerale deh,” timpal pengguna akun @Amanda Dirgantari yang tampak kecewa.
Pengguna lainnya, @Theleechen melihat Le Minerale selalu memainkan kampanye negatif terhadap kompetitor mereka. Namun, sambung dia, tidak disangka ternyata produk tersebut mendukung penjajahan Israel di tanah Palestina.
“Kukira ada manis2nya, ternyata ada Israel2nya,” kata pengguna @nathaliahao mengungkapkan kekecewaannya.
Operasional PT Mayora di Israel juga telah terbukti berdasarkan website resmi https://www.mayora.com/en/about-us/international-operations. Dalam tautan tersebut sebelumnya terlihat bahwa Mayora juga beroperasi di Israel, namun kemudian dihapus.
“Kemarin gw cek webnya mayora, ternyata mereka bener beroperasi di Israel, sekarang udh dihapus, panik,” kata seorang netizen @jae. (adt)