KANALNEWS.co, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum yakin betul program subsidi elpiji secara tertutup bisa dimulai tahun depan, karena proses verifikasi dan validasi data penerima subsidi belum siap.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan, proses verifikasi masih berjalan di bawah koordinasi Kementerian Sosial karena akan diintegrasikan dengan bantuan sosial lainnya.
“Saat ini masih dalam proses verifikasi dan validasi dasar. Jadi belum siap untuk menjalankan itu,” ujar Ego Syahrial ketika bicara pada Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jakarta, Senin (18/9).
Namun, Banggar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan volume subsidi elpiji tahun depan naik sebesar 6,450 juta metric ton (MT). Angka ini naik dibandingkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar 6,199 juta MT.
Sebenarnya, jumlah subsidi yang diputuskan dalam Banggar DPR itu lebih kecil dari usulan pemerintah yakni 6,952 juta metrik ton (MT). Usulan ini dengan mempertimbangkan konversi Bahan Bakar Minyak ke elpiiji untuk nelayah. Pertimbangan lainnya adalah konversi minyak tanah ke elpiji di beberapa wilayah di Indonesia bagian timur.
Sementara, pemerintah juga tetap menyiapkan langkah agar subsidi elpiji tidak membengkak. Misalnya, menghimbau kepada pemerintah daerah agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak menggunakan elpiji 3 kilogram (kg) dan yang nonsubsidi.
Pola penjualan elpiji di pangkalan harus langsung ke konsumen akhir dan tidak bertingkat. Kemudian, pemerintah melakukan pengawasan ke agen dan pangkalan elpiji di tiap daerah agar tidak terjadi kecurangan.
Pemerintah juga memperluas distribusi elpiji 5,5 kg non subsidi agar masyarakat yang mampu bisa beralih. Dan, terakhir melakukan upaya perluasan jaringan gas kota. “Itu langkah-langkah sementara ini yang bisa kami lakukan dalam penggunaan elpiji 3 kg,” ujar Ego Syahrial.
Ketua Banggar Azis Syamsuddin mengatakan elpiji akan terus meningkat apabila tidak ada distribusi tertutup. Apalagi Banggar DPR telah menyetujui anggaran subsidi elpiji tahun depan sebesar Rp 41,66 triliun, naik dibandingkan APBN-P 2017 sebesar Rp 39,96 triliun. “Elpiji ini semakin naik,” kata Azis.
Dilihat dari realisasi konsumsi subsidi elpiji 3 kg sejak awal tahun ini hingga akhir Agustus 2017 sudah mencapai 4,167 juta MT. Proyeksinya, hingga akhir tahun ini, realisasi subsidi bisa mencapai 6,360 juta MT atau melebihi dari target APBN-P 2017.
Salah satu penyebab terjadinya peningkatan itu adalah permintaan masyarakat khususnya petani yang tinggi dalam menghadapi musim kemarau. Elpiji tersebut digunakan untuk memompa sumur agar menghasilkan air. (mulkani)