Kanalnews.co, Tuban – Beralihnya para pemudik melalui jalan Tol membuat arus mudik di jalur Pantai Utara (Pantura) lenggang dari lalu lalang kendaraan. Kondisi ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu terpantau ramai.

Dampaknya, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjajakan dagangannya disepanjang jalur Pantura mengeluh, seperti yang diutarakan sejumlah pedagang buah siwalan atau ental di jalan Manunggal Selatan, Tuban.

Pada arus mudik tahun lalu, dalam sehari 200 hingga 300 buah, namun selama libur lebaran kali ini hanya bisa menghabiskan sekitar 100 buah siwalan. Hal tersebut dipengaruhi lantaran para pemudik antar provinsi, khususnya dari Jakarta dan Jawa Barat lebih memilih menggunakan jalur bebas hambatan untuk sampai ke tempat tujuan.

“Jadi omsetnya turun sampai 50 persen,” kata Ismiyati (48) pedagang siwalan asal Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Sabtu (7/5/2022).

Sambil mengupas buah siwalan, Ismiyati melanjutkan, tanda-tanda sepinya pembeli sudah dirasakan menjelang berakhirnya bulan ramadhan. Dimana biasanya pada malam 21, kendaraan pribadi dari luar kota silih berganti berhenti di kiosnya.

“Sekarang, usai sholat ied baru mulai laku, itupun pembelinya didominasi warga lokal yang pulang kampung ke Tuban,” sambungnya.

Sama dengan yang disampaikan Ismiyati, pedagang siwalan lainya, Billa (50) mengaku, penghasilan yang didapat turun drastis, akibat berkurangnya pemudik yang melintas di jalur pantura.

“Sehari laku 100 bungkus agak sulit, padahal lebaran yang dulu-dulu, dari awal lebaran sampai hari raya ketupat minimal 1000 bungkus yang terjual,” katanya.

Bahkan, karena sudah terlanjur didropping oleh pengepul, seringkali siwalan yang sudah dikupas namun tak juga terbeli, terpaksa diobral dari harga yang semula 8 ribu menjadi 3 ribu perbungkusnya.

“Kalau sampai malam nggak laku, mau tidak mau dijual murah, yang penting nggak rugi,” tutur perempuan yang sudah 26 tahun berjualan siwalan.

Sementara itu, Anggita (32) warga Kabupaten Bojonegoro mengatakan, setiap kali berkunjung ke Tuban, ia selalu menyempatkan membeli siwalan. Menurutnya, selain rasanya yang manis, buah dari pohon bogor tersebut memiliki tekstur yang kenyal saat digigit.

“Kebetulan habis dari berwisata ke pantai, karena memang sangat suka siwalan jadi sekalian mampir kesini, selain dimakan sendiri, juga sebagai oleh-oleh untuk kerabat,” ucap Anggita saat ditemui di kios milik Billa. (Qoyum)