KANALNEWS.co, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menilai komentar yang dikatakan oleh Mantan Menpora Roy Suryo terkait rekaman pembicaraan yang diduga “match fixing” hanya sebatas mencari panggung ditengah polemik persepakbolaan nasional.

“Saya kenal baik dengan beliau. Tapi untuk masalah ini kami kira hanya cari panggung. Kalau mencari panggung yang lebih baiklah, apalagi kalau punya kemampuan seperti itu (telematika),” kata Imam Nahrawi di sela Workshop Piala Kemerdekaan di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Menpora menegaskan, jika mantan Roy Suryo mempunyai kemampuan, seharusnya mafia sepak bola bisa terungkap, pasalnya pada Kemenpora dipimpin oleh Roy Suryo permasalahan yang saat ini mencuat belum bisa terselesaikan.

“Saya meminta kepada bapak Roy Suryo jangan menari di gendang orang lain,” katanya lebih lanjut.

Sebelumnya mantan Menpora Roy Suryo berbicara lantang jika rekaman dugaan match fixing saat pertandingan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015 di Singapura hanya rekayasa atau sengaja dibuat untuk kepentingan pihak terrtentu bahkan pria yang juga dikenal sebagai ahli telematika menegaskan jika rekaman dugaan yang dilakukan oleh pelaku match fixing atau pengaturan pertandingan dilakukan di Kantor Kemenpora.

“Tidak benar dilakukan di Kemenpora. Jika ada seseorang yang biasa mengatur skor memperdengarkan itu saya kira biasa saja. Apalagi sejak Tim Sembilan dibentuk itu sudah terjadi,” tegas Menpora.

Hingga saat ini polemik persepakbolaan nasional masih berlangsung. Bahkan Kemenpora melalui Tim Transisi mulai bergerak cepat dengan menggelar turnamen yang salah satunya lewat Piala Kemerdekaan 2015.

Saat ini sudah ada 20 klub Divisi Utama yang akan berperan. Bahkan ada beberapa klub dari Indonesia Super League (ISL) yang berminat untuk turun. Hanya saja, pihak Tim Transisi belum menjelaskan dengan detail nama klubnya. (Herwan)