KANALNEWS.co, Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Kemnhub) Budi Setiyadi  memprediksi sebanyak 10 ribu mobil dan 13 ribu sepeda motor pemudik belum menyeberang menuju Pulau Sumatra dari pelabuhan Merak Banten, prediksi jumlah pemudik dari Jawa ke Sumatra berdasarkan tren arus mudik tahun-tahun sebelumnya.

“Hari ini terakhir mudik. Ada potensi 10 ribu roda empat dan 13 ribu roda dua. Jadi itu sudah sesuai dengan prediksi kami,” kata Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (4/6/2019).

Dari hasil pemantauan pihaknya, secara umum, pemudik dari Jawa ke Sumatra via jalur darat mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal itu terlihat dari lonjakan penumpang kapal penyeberangan feri pada H-6 Lebaran atau 30 Mei 2019 lalu.

Kemenhub mencatat, terdapat 130 ribu kendaraan penumpang yang menyeberang ke Sumatera dan 11.763 kendaraan roda dua yang juga menyeberang. Jumlah itu, kata Budi, naik 36 persen dibanding H-6 Lebaran 2018. Hal itu, diakui Budi, para petugas sedikit kecolongan karena jumlah pemudik di luar prediksi.

Sebagai langkah antisipasi arus balik pemudik yang kemungkinan dimulai antara 6-7 Juni 2019, pihaknya juga telah menyiapkan armada kapal penyebarangan. Pemerintah menginginkan agar arus balik dari Sumatra ke Jawa dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan penumpukan kendaraan sehingga menyebabkan antrean panjang.

“Kami sudah rapat mengenai penanganan arus balik penyeberangan dari Sumatra ke Jawa,” ujarnya.

Budi menjelaskan, salah satu antisipasi yang akan dilakukan pihaknya adalah mengatur rekayasa skema bongkar muat kapal. Pada arus balik nanti, kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung hanya akan melakukan muat kendaraan dan setibanya di Pelabuhan Merak, Banten, kapal penyeberangan hanya akan melakukan bongkar tanpa muat. Selanjutnya, kapal harus kembali ke Pelabuhan Bakauheni untuk mengangkut para pengendara yang akan kembali ke Jawa.

“Dermaga 5 dan 6 Bakauheni hanya muat saja. Lalu dermaga 4,5,7 Merak hanya bongkar saja. Kita sepakat boarding time dari Bakauheni di bawah 45 menit,” ungkapnya.

Selain untuk arus mudik Jawa-Sumatera, terdapat lonjakan pemudik via laut untuk penyeberangan Jawa-Kalimantan via Pelabuhan Bahaur di Kalimantan Tengah.  Kenaikan jumlah pemudik dengan memanfaatkan kapal penyeberangan dipengaruhi oleh tingginya tarif pesawat serta keinginan masyarakat untuk mudik secara guyub dengan keluarga. (WAN)