- Persija dan Persib Setuju Laga di Undur Menjadi 3 MeiPosted 6 hours ago
- Perkuat Korsel Gelandang Totenham Hotspurs Ini Tampil di Asian GamesPosted 7 hours ago
- Pembangkit Listrik Biomassa Pertama di Kalimantan Berkapasitas 15 MWPosted 8 hours ago
- Timnas Panjat Tebing Bertekad Pecahkan Rekor DuniaPosted 8 hours ago
- Sekjen Golkar Akui Vonis 15 Tahun Setnov Sebagai Pukulan KerasPosted 9 hours ago
- Bale Mengaku Tersanjung Dengan Pinangan MunchenPosted 10 hours ago
- Kementerian PUPR Resmikan Rusunawa Khusus Lansia di CibuburPosted 1 day ago
- Ketua DPP PAN Respon Pak Beye Bentuk Poros BaruPosted 2 days ago
- INASGOC Ganding Humas Polri Gemakan Pesta Olahraga Asian Games 2018Posted 2 days ago
- Pemerintah Ingatkan Biaya 7 Blok Migas Terminasi Belum Direcover DiselesaikanPosted 2 days ago
Bos Fecebook Siap Penuhi Panggilan DPR Amerika Serikat

KANALNEWS.co, Jakarta – Pendiri jaringan media sosial Facebook, Mark Zuckerberg dijadwalkan akan bersaksi pada sidang parlemen kongres AS yang akan datang. Hal ini sebagai tanggapan atas laporan bahwa perusahaan analisis data yang digunakan oleh kampanye Presiden Trump telah mencuri informasi pribadi sekitar 50 juta pengguna pada situs media sosial tersebut.
Sebelumnya pada Kamis (22/3) House Energy and Commerce Committee yang merupakan pengawas Facebook dan perusahaan teknologi lainnya telah melayangkan panggilan. Pemanggilan ini tiba satu hari setelah Zuckerberg mengatakan dia akan muncul di Capitol Hill untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anggota parlemen yang berkepanjangan tentang perlindungan privasi Facebook.
“Laporan mengejutkan mengenai penggunaan Facebook dan keamanan data pengguna menimbulkan banyak kekhawatiran serius pada perlindungan konsumen. Setelah staf komite menerima briefing kemarin dari pejabat Facebook, kami merasa banyak pertanyaan yang tidak terjawab.” kata Rep. Greg Walden (R-Ore.), Ketua panel, seperti dilaporkan Washington Post, Jumat (23/3/2018).
Zuckerberg telah menyatakan bahwa dia akan bersedia untuk bersaksi jika dia adalah orang yang tepat. “Kami percaya, sebagai CEO Facebook, dia adalah saksi yang tepat untuk memberikan jawaban kepada rakyat Amerika. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Facebook dan Zuckerberg untuk menentukan tanggal dan waktu dalam waktu dekat untuk sidang di hadapan komite ini.” kata Rep Frank Pallone Jr. (NJ), pimpinan komite Demokrat.
Sidang mendatang muncul sebagai tanggapan atas kontroversi dengan Cambridge Analytica, perusahaan yang membantu Trump dan kandidat politik Republik lainnya dengan membangun profil psikologis pemilih. Untuk melakukan itu, perusahaan menugaskan sebuah aplikasi yang, ketika disahkan, menyedot informasi tentang para penggunanya serta teman-teman mereka.
Praktik ini diizinkan oleh Facebook hingga mengubah kebijakan developer pada tahun 2015. Facebook mengatakan telah menerima jaminan bahwa Cambridge Analytica menghapus data yang mereka miliki. Namun laporan baru-baru ini dari Christopher Wylie, mantan karyawan dari firma politik tersebut, menunjukkan bahwa Cambridge Analytica terus menggunakan data- data itu. (WAN)