KANALNEWS.co, Washington – Para anggota legislatif Amerika Serikat dari Partai Demokrat maupun Partai Republik menuntut Presiden Donald Trump untuk menjelaskan dan membuktikan tudingan yang berulang kali bahwa Presiden Barack Obama, telah menyadapnya tahun lalu, meski tidak ada bukti yang menguatkan tudingan konglemerat properti negara Paman Sam itu.

Beberapa anggota wakil rakyat dari Republik pekan lalu malah mendesak Trump meminta maaf  atas tuduhan tak berdasar yang disampaikan lewat Twitter pada 4 Maret itu dan skandal ini bahkan meluber ke sekutu terdekat AS karena Trump melemparkan tuduhan ke dinas intelijen Inggris mengenai penyadapan oleh Obama ini.

Selain itu, kasus ini juga telah mengalihkan perhatian Republik dari upaya mereka mewujudkan janji selama kampanye, yaitu merevisi Obamacare dan soal pajak.

“Saya tidak tahu dasar alasan Presiden Trump,” kata Senator Susan Collins dari Partai Republik dalam “Meet the Press”, NBC. “Saya yakin dia berutang penjelasan kepada kita.”

Collins menyatakan dia mendukung Trump sebagai presiden, tetapi dia tidak akan memihak dia jika dia “salah menyatakan fakta itu apa.”

Sementara tiga anggota legislatif dari Partai Republik menyuarakan hal yang sama, yakni anggota senior DPR Tom Cole, Charlie Fent dan Will Hurd. “Saya tidak melihat indikasi tuduhan itu benar,” kata Cole. “Kecuali Trump bisa memberikan bukti yang meyakinkan, Presiden Obama berhak mendapatkan permohonan maaf (dari Trump).”

Hal yang sama juga dilontarkan anggota DPR dari Demokrat, Adam Schiff, yang berada pada Komisi Intelijen DPR, meyebut tudingan Trump itu jelas-jelas dusta. Dia mengharapkan Direktur FBI James Comey berbicara banyak mengenai hal ini pada dengar pendapat Senin ini.

Comey akan ditanyai soal tudingan Trump hari ini ketika dia akan bersaksi dalam dengar pendapat mengenai campur tangan Rusia dalam Pemilu 2016. Rusia sejak lama membantah tuduhan ini, demikian Reuters. (Herwan)