Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta segenap rakyat Indonesia agar menjadikan peringatan Hari Anak Nasional 2020 sebagai momentum untuk menerapkan nilai-nilai kejujuran terhadap anak sejak dini.

“Membentuk kepribadian anak seperti mengajarkan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan menerapkan nilai-nilai kejujuran serta pentingnya menjaga sebuah nilai bernama integritas adalah hal yang sangat penting dan harus dilakukan sedini mungkin untuk membentuk karakter dan kepribadian mereka,” kata Firli dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Firli menilai peran tersebut tidak cukup hanya dilakukan oleh orang tua atau keluarga semata tetapi membentuk kepribadian dan karakter anak memerlukan andil dan peran aktif seluruh eksponen bangsa termasuk KPK.

“Agar kelak generasi penerus Republik ini diisi anak-anak bangsa yang berakhlak mulia, jujur, dan berintegritas,” tegas Firli.

Sebagai bentuk peran aktif dalam melindungi sekaligus membentengi anak-anak dari pengaruh jahat laten korupsi, KPK saat ini sedang menjalankan strategi pendekatan pendidikan masyarakat mulai dari anak-anak TK, SD, hingga perguruan tinggi untuk membentuk “mindset” dan “culture-set”, melalui beberapa program edukasi antikorupsi yang dibuat menarik dan selaras dengan usia anak.

“Strategi pendekatan pendidikan masyarakat adalah salah satu dari tiga pendekatan pemberantasan korupsi yang merupakan ‘core business'” KPK dalam pemberantasan korupsi. Pendekatan ini dilaksanakan secara holistik, integral sistemik, dan berkelanjutan,” tuturnya.

Firli yakin strategi tersebut dapat menjadi salah satu imun bagi anak-anak agar tidak terjangkit virus korupsi dan pengaruh kuat laten korupsi yang telah berurat akar di Indonesia.

“Satu impian besar dan harapan saya dan tentunya kita semua, korupsi benar-benar sirna dari Bumi Pertiwi karena penyakit tersebut tak lagi mampu mempengaruhi apalagi merasuki anak-anak kita, generasi penerus bangsa, kebanggaan negeri ini,” lanjut Firli.

Ia mengatakan anak adalah harapan masa depan peradaban sebuah bangsa di mana besar kecilnya suatu bangsa di masa depan, bergantung pada bagaimana karakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsanya.

“Anak-anak Indonesia yang berakhlak mulia, jujur, dan berintegritas, Insya Allah membawa kejayaan Indonesia di masa depan agar seluruh cita-cita mulia didirikannya negara ini untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, tegaknya keadilan dan rasa keadilan, majunya kesejahteraan umum dan kecerdasan kehidupan bangsa, dan semua itu akan terwujud serta dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.